Jakarta –
Electronic Arts dan DICE, penerbit dan pengembang game medan perang, diduga menggunakan rekaman perang dan seni kehidupan nyata untuk game baru mereka. Diduga inspirasinya berasal dari konflik Israel dan Palestina.
Hal ini pertama kali dilaporkan oleh pengguna X.com (sebelumnya Twitter). Ia mengenali kemiripan antara gambar tersebut dan foto yang diambil oleh reporter Reuters.
Foto yang dimaksud diunggah pada 12 Mei 2021. Foto ini memperlihatkan bagaimana asap dan api muncul akibat serangan udara Israel di Gaza.
Pernyataan The Gamer, Selasa (21/1/2025), menjelaskan asap hitam di balik huruf “A” dan “T” pada kata Battlefield mirip dengan gambar di dunia nyata. Faktanya, menurut pembuat konten, kemiripannya meluas antar bagian gambar.
Bagi yang penasaran dengan foto Reuters, berikut fotonya:
Pengguna X.com lainnya berpendapat bahwa gambar tersebut mungkin dibuat oleh kecerdasan buatan (AI). Oleh karena itu, menurutnya, teknologi ini memberikan hasil berdasarkan gambar yang sebelumnya tersimpan di database.
Ia mengaku ragu seorang seniman akan memanfaatkan perang dan ledakan di dunia nyata, khususnya di Gaza, dan memasukkannya ke dalam karyanya.
Pekerja lain juga setuju dengan gagasan ini. Ia menambahkan, mungkin saja pencipta yang bertanggung jawab hanya ingin menyelesaikannya dengan cepat, dan mulai mencari referensi retakan yang sesuai dengan idenya di Internet.
Hingga saat ini, baik Electronic Arts maupun DICE belum mengeluarkan pernyataan terkait tuduhan tersebut. ANBALI NEWSINET pun mencoba mengecek di media sosial EA dan Battlefield, namun belum ada pernyataan resmi yang menjawab pertanyaan tersebut.
IGN membagikan informasi lebih lanjut mengenai hasil gambar ini pada bulan September 2024 di X.com. Saat itu mereka berbagi informasi mengenai sistem pertarungan terbaru dari kepala Respawn & Group GM EA Studios, Vince Zampella. Tonton video ini “Video: Hamas Merayakan Gencatan Senjata di Gaza” (hps/fay)
