Manchester –
Ruben Amorim mengatakan Manchester United-nya adalah yang terburuk dalam sejarah klub. Manajer asal Portugal itu dipandang ‘memainkan kartunya’.
Hal itu diungkapkan Amorim usai MU kalah 1-3 dari Brighton & Hove Albion di Old Trafford, Minggu (19/1/2025) malam WIB. ‘Setan Merah’ lesu di depan pendukungnya dan hanya mencatatkan satu peluang mencetak gol, itu juga dari tendangan penalti.
Kemenangan tersebut juga menjadi yang ke-10 di Premier League musim ini, selain yang keenam di kandang sendiri. Alhasil, MU belum beranjak dari posisi terbawah klasemen.
Meski sempat ada tanda-tanda MU mulai pulih, hal itu ditandai dengan hasil imbang impresif di markas Liverpool, disusul kemenangan atas Arsenal (Piala FA) dan tiga poin di markas Southampton.
Konsistensi nampaknya menjadi persoalan besar bagi MU, di tengah upaya Amorim agar timnya bisa memainkan tiga pertandingan dengan baik. Ia menegaskan tidak akan menyerah pada manajemen permainan dan mengingatkan timnya harus menempuh jalan tersebut.
Striker legendaris Premier League Alan Shearer menilai MU asuhan Amorim sebenarnya lebih buruk dari era Erik ten Hag. Tapi itu adalah konsekuensi logis dari penunjukannya di pertengahan musim.
Meski Amorim mengakui timnya adalah yang terburuk dalam sejarah klub, Shearer melihatnya sebagai cara untuk terus mengingatkan lingkungan terhadap MU. Bahwa dia sangat membutuhkan waktu.
“Mereka sebenarnya sekarang lebih buruk dibandingkan di bawah Ten Hag karena apa yang ingin dilakukan manajer ini dengan sistemnya. Cara dia ingin bermain, para pemainnya tidak bisa melakukannya,” ujar Shearer seperti dikutip dari Manchester Evening News.
“Anda memahami dan memahami mengapa dia mengatakan itu, untuk mencari waktu. Sangat jarang Anda menemukan salah satu tim terbesar, jika bukan tim terbesar di dunia, dan manajer keluar dan berkata:” Ini adalah tim terburuk di dunia. sejarahnya. ‘ karena situasi dan kinerja mereka.”
“Minggu lalu dan minggu sebelumnya kami mengatakan betapa bagusnya mereka di Arsenal dan betapa bagusnya mereka di Liverpool. Namun seminggu kemudian dia keluar dan mengatakan mereka adalah tim terburuk dalam sejarah mereka. Sungguh menakjubkan.”
“Sangat sulit untuk dipahami karena Anda memiliki kebebasan karena betapa buruknya tim, karena buruknya perekrutan, karena buruknya tim, dan karena buruknya keadaan, dia diberi kebebasan hingga akhir musim. musim ini,” tambah pencetak gol terbanyak musim ini. musim Liga Premier ini. (hijau/mati)