Washington –
Beberapa kursi paling eksklusif pada pelantikan Presiden Donald Trump diperuntukkan bagi para eksekutif teknologi terkaya dan terkuat. Hal ini merupakan penyimpangan dari tradisi, terutama bagi Trump yang menggambarkan dirinya sebagai seorang yang pro-pekerja.
CEO Meta Mark Zuckerberg, CEO Amazon Jeff Bezos, duduk bersama CEO Google Sundar Pichai dan Elon Musk, salah satu penasihat terdekat Trump dan orang terkaya di dunia. Hadir di Capitol adalah CEO Apple Tim Cook dan CEO TikTok Shou Zi Chew, serta CEO OpenAI Sam Altman.
Orang-orang kaya telah lama memainkan peran penting dalam politik AS dan banyak miliarder yang membantu mendanai kampanye presiden. Namun, tampaknya baru kali ini orang-orang terkaya berkumpul di upacara kepresidenan untuk menunjukkan bagaimana sikap mereka terhadap pemerintahan baru AS.
Joe Biden juga khawatir dengan sikap Trump terhadap orang-orang terkaya. Dalam pidatonya, Biden memperingatkan bahwa AS menjadi oligarki miliarder teknologi yang menggunakan kekuatan dan pengaruhnya untuk membahayakan negara.
Berbicara di Ruang Oval Gedung Putih, Trump menolak kritik Biden. Dia mengatakan para pemimpin teknologi mendukung Partai Demokrat sampai mereka menyadari Biden tidak mengerti apa yang dia bicarakan.
“Mereka meninggalkannya. Mereka semua bersamanya, semuanya, dan sekarang mereka semua bersama saya,” kata Trump, dilansir ANBALI NEWSINET dari Associated Press.
Meskipun menerima jutaan dolar dari para eksekutif dan perusahaan mereka untuk mengangkatnya dan menerima lebih dari USD 200 juta dukungan dari Musk dalam kampanye kepresidenannya, Trump mengatakan dia tidak membutuhkan uang mereka dan mereka tidak mendapatkan apa pun.
“Mereka tidak akan mendapat apa-apa dari saya. Saya tidak mau uang, tapi saya ingin negara ini maju, mereka cerdas dan membuka banyak lapangan kerja,” ujarnya. Tonton video ini “Video: Elon Musk Senang dengan Pelantikan Trump, Ucapkan Terima Kasih kepada Para Pemilih” (fyk/rns)