Jakarta –
Presiden Prabowo Subianto mengatakan pertumbuhan ekonomi di Indonesia belum merata. Menurutnya, saat ini perekonomian Indonesia berpotensi berkembang dalam kondisi ketidakpastian dunia.
Menurutnya, hal tersebut merupakan sebuah kebanggaan. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2023, Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia tercatat sebesar Rp20.892,4 triliun, meningkat 5,05%.
“Saudara-saudara, kita bangga PDB kita, produk domestik bruto kita, tumbuh pesat. Tumbuh pesat di tengah ketidakpastian global,” kata Prabowo di hadapan mahasiswa Al-Azhar di Kairo, Mesir, seperti dilansir Antara. Sekretariat Presiden di YouTube. Kamis (19.12.2024).
Namun meski ada pencapaian tersebut, menurutnya pembangunan ekonomi belum terjadi secara merata. Sebab, masih banyak masyarakat yang keadaannya memprihatinkan dan hidup di bawah garis kemiskinan.
“Tetapi kita harus paham bahwa pertumbuhannya belum merata. Malah sebagian masyarakat kita masih dalam kondisi yang memprihatinkan. Kita masih bisa menggolongkannya ke dalam kelompok masyarakat miskin,” jelas Prabowo.
Sementara itu, data BPS menunjukkan jumlah penduduk miskin di Indonesia mencapai 9,03% atau sekitar 25,22 juta jiwa pada Maret 2024. Angka tersebut berkurang 0,33% atau 0,68 juta jiwa dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Prabowo mengatakan, pemerintahannya berjanji akan memberikan perhatian serius dalam pengentasan kemiskinan di Indonesia.
“Ini niat saya, pemerintahan saya, kami ingin berjuang sekuat tenaga untuk mengentaskan kemiskinan di Indonesia,” kata Prabowo (acd/acd)