KSP Soroti Harga Bawang Putih dan Minyakita yang Tak Kunjung Turun

Jakarta –

Harga Bawang Putih dan Minyakita semakin mahal. Kantor Staf Presiden (KSP) menyebut ada dua produk yang hingga tahun ini tidak didiskon.

Kepresidenan III. Wakil Direktur Edy Priyono mengatakan, harga rata-rata bawang putih nasional mencapai Rp44.700 per kilogram (kg), sedangkan harga berlaku (HAP) sebesar Rp38.000/kg. Menurutnya, ini merupakan permasalahan lama yang tidak akan hilang.

“Kita berharap bisa mengukur penggunaan bawang putih secara akurat karena harganya lebih tinggi dari harga pemakaiannya. Walaupun kita lihat dari daerah, tapi di setiap daerah tidak ada harga yang terlalu tinggi,” ujarnya pada pertemuan ekonomi daerah. . Kerja sama tersebut disampaikan YouTube Kementerian Dalam Negeri pada Senin (6/1/2025).

Harga Minyakita kini mencapai Rp 17.300/liter. Padahal harga eceran tertinggi (HET) Oilita adalah Rp 15.700/liter.

Menurut Edy, salah satu penyebab harga Minyakita tidak turun adalah rantainya yang panjang. Rantai pasokan harus dari produsen ke pemasok 1, ke pemasok 2, dan langsung ke toko.

Ngomong-ngomong, rantai ini sebenarnya tidak digunakan di lapangan. Pedagang melakukan dua hal untuk memasok Minyakita; Yang pertama didasarkan pada penjualan ke toko sendiri, dan yang kedua didasarkan pada pembelian dari vendor.

“Jarang sekali pedagang di lapangan yang membawa Minyakita langsung ke pedagang atau d2. Tampaknya para pedagang ini tidak hanya menjual Minyakita, tapi juga menjual rempah-rempah dan aksesorisnya dengan panik, sehingga tidak tersinggung. Percayalah itu Penjualan datang setelah Anda memberikan Minyakita dan beberapa “Dia juga membeli dari penjual lain, sehingga harga HET sulit dikendalikan,” jelasnya.

Edy juga menilai, kendala tingginya level Oilita karena terbatasnya pasokan. Sebab menurutnya, saat mengikuti pasar, produk Minyakita masih kecil. Di sisi lain, menurut Internal Market Obligation (DMO) atau Minyakita menyatakan produk BBM dalam negeri mencukupi kebutuhan dalam negeri.

“Selama ini juga menjadi indikasi bahwa mungkin peralatan DMO tidak sama dengan peralatan Minyakita. Karena kalau kita lihat di pasar Minyakita, kita melihatnya, tapi tidak banyak.” (kilo/kilo)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top