Jakarta –
CEO TikTok Shaw Zicheu menghadiri pelantikan Presiden AS Donald Trump. Namun posisi penjualan TikTok masih belum kuat.
Sebelum upacara pengambilan sumpah, Zhou menghadiri pemberkatan gereja untuk Trump. Trump kemudian mengatakan dia akan melindungi TikTok dan menandatangani perintah eksekutif yang memberi TikTok waktu untuk mencari pembeli berdasarkan aturan baru AS.
Waktu akan membuktikan apakah ini hanya basa-basi Trump. Meski begitu, Trump memuji TikTok karena membantu menjangkau pemilih muda pada pemilu presiden AS 2024.
Menurut Straits Times, pada 22 Juli 2025, Trump mendesak Amerika Serikat untuk mendirikan usaha patungan dengan perusahaan induk TikTok, ByteDance. Pangsa AS di perusahaan patungan itu harus mencapai 50 persen.
“Saya ingin Amerika Serikat memiliki 50 persen saham dalam usaha patungan tersebut. Jadi kita bisa mempertahankan TikTok, menjaganya, dan membiarkan kita menggunakannya,” kata Trump.
Kemunculan Chew di pelantikan Trump dipandang sebagai tanda bahwa TikTok dan ByteDance masih melihat peluang bagi aplikasi tersebut untuk lolos dari larangan tersebut. Hubungan Zhou dengan Trump akan menjadi penting.
Setelah sekian lama berada di Amerika Serikat, TikTok akan kembali mengunjungi Negeri Paman Sam pada 19 Januari 2025 selama 75 hari ke depan. Zhou bahkan berterima kasih kepada Trump.
Terima kasih atas kesabaran dan dukungan Anda. Berkat upaya Presiden Trump, TikTok kembali hadir di AS, kata TikTok dalam pernyataannya.
Menurut laporan, Zhou juga mengunjungi rumah Trump di Mar-a-Lago, Florida pada Desember 2024. Tampaknya publik masih harus menunggu proses negosiasi antara pemerintah AS dan TikTok.
Terakhir, Trump mengatakan dia sedang mempertimbangkan kemungkinan CEO Tesla Elon Musk atau pendiri Oracle Larry Ellison membeli operasi TikTok di AS. Tonton video “Video CEO TikTok: Terima kasih Trump karena telah bekerja sama dengan kami” (file/fyk)