Denpasar Macet, Jumlah Kendaraan Lebih Banyak ketimbang Penduduk

Denpasar –

Keluhan kemacetan di Denpasar. Dinas Perhubungan Kota Denpasar (DISHUB) mengatakan salah satu penyebabnya adalah jumlah kendaraan melebihi jumlah penduduk.

Untuk mengatasi hal tersebut, DPRD Kota Denpasar dan Dinas Perhubungan Kota Denpasar (DISHAB) menggelar pertemuan. Rapat digelar pada Senin (20/1/2025) di Kantor DPRD Kota Denpasar. Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar Ida Bagus Yoga Adi Putra menerima sejumlah keluhan masyarakat melalui media sosial. 56 persen masyarakat mengeluhkan kemacetan lalu lintas di Denpasar.

Oleh karena itu, kami ingin menyelesaikan masalah kemacetan, sampah, dan banjir. Harus ada kebijakan konkrit yang tidak terlalu berbelit-belit bagi warga Denpasar, kata Yoga Adi seperti dikutip ANBALI NEWSBali, Selasa (21/1). .

Yoga Adi mengatakan, kemacetan terjadi terutama saat musim hujan. Banyak warga yang lebih memilih menggunakan mobil pribadi.

DPRD meminta Dinas Perhubungan Kota Denpasar untuk mengatasi kemacetan tersebut.

“ATCS juga harus diawasi, baru bisa kita lakukan rekayasa lalu lintas atau yang lainnya. Kita ingin Denpasar benar-benar menjadi rumah bagi kita semua,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Denpasar I Ketut Srivan menjelaskan, kemacetan lalu lintas di Denpasar disebabkan banyaknya kendaraan. Meski jumlah penduduk Denpasar 700 ribu jiwa, Kementerian Perhubungan mencatat kepemilikan kendaraan pribadi sebanyak 1,5 juta jiwa.

“Solusi pertama, kami berharap seluruh pihak yang berkepentingan di bidang lalu lintas dan angkutan jalan mempunyai komitmen dan konsisten dalam pergerakan bersama, sehingga ke depan kita akan menghadirkan kendaraan pribadi untuk keperluan angkutan umum.” kata Srivan.

Srivan mengatakan, Pemkot Denpasar mengoperasikan bus sekolah untuk mengurangi kemacetan lalu lintas. Langkah tersebut disebut mengurangi penggunaan sepeda motor pribadi sebanyak 900 unit akibat beralihnya ke bus sekolah.

Selain itu, Dishub Kota Denpasar juga memiliki tim Penegakan dan Pengaturan Lalu Lintas di berbagai persimpangan sibuk di Denpasar dan melaksanakan rekayasa lalu lintas di berbagai lokasi. Srivan mendesak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali membentuk badan pelayanan angkutan umum. Sehingga jalur-jalur utama dan jalur-jalur penting bisa dipindahkan.

“Selanjutnya, kami berkoordinasi dengan mitra PU untuk meningkatkan kualitas perkerasan jalan dan melengkapinya dengan jalur sepeda. Sehingga masyarakat kota ke depan bisa menggunakan trotoar yang bagus dan sepeda listrik. Ini juga akan menghilangkan kemacetan lalu lintas,” kata Srivan. Simak video “Nasib Sopir Bus Trans Metro Devata. Aksi Hentikan” (fem/fem)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top