Jakarta –
Kantor Imigrasi Ngurah Rai, Kabupaten Badung, Bali memeriksa warga negara asing (WNA) asal India. Seorang turis India diduga menyalahgunakan izin tinggalnya saat bekerja sebagai turis.
“Kami sedang mencari informasi lebih lanjut mengenai WNA India yang diduga menyalahgunakan izin tinggalnya,” kata Anak Agung Bagus Narayana, Wakil Kepala Imigrasi Ngurah Rai, Jimbaran, Kabupaten Badung, Bali, Jumat (12/10/2015). oleh Antara.
Seorang turis asal India berinisial VV diketahui masuk ke Pulau Dewata dengan visa turis (VoA). Petugas Badan Intelijen dan Penegakan Imigrasi (Inteldakim) Imigrasi Ngurah Rai menangkap VV I Gusti di Terminal Kedatangan Internasional Bandara Ngurah Rai, Rabu.
Sebelumnya, sejak beberapa hari terakhir, petugas imigrasi meningkatkan pengawasan di kawasan tersebut setelah para pekerja sektor pariwisata mengeluhkan orang asing yang bekerja sebagai turis.
Setelah melihat tujuannya, rombongan memperhatikan bahwa VV menemukan sekelompok orang asing lainnya dan memerintahkan mereka untuk memperbaiki mobilnya.
Imigrasi akan meningkatkan patroli imigrasi di bandara untuk mengantisipasi pelanggaran keimigrasian.
Hal ini untuk memastikan orang asing yang berada di wilayah kerja Imigrasi Ngurah Rai menjalankan tugasnya sesuai dengan izin tinggalnya, ujarnya.
Sebelumnya, sejumlah sopir wisata yang tergabung dalam Forum Perjuangan Sopir Wisata Bali menggelar aksi damai di Kantor DPRD Provinsi Bali pada Senin (6/1).
Keluhan mereka salah satunya adalah mengenai WNA yang bukan pemandu wisata yang menjemput WNA yang tiba di Bandara I Gusti Ngurah Rai.
Saat ini, menurut data Imigrasi Ngurah Rai, total kedatangan WNA mencapai 6,37 juta orang pada Januari hingga November 2024. Jumlah tersebut hampir menyamai jumlah kedatangan pada tahun 2019 yang mencapai 6,3 juta orang.
Selama kurun waktu tersebut, 178 orang asing dideportasi, sebagian besar karena tidak mematuhi hukum dan terlalu lama tinggal di negara tersebut. Di luar tiga besar adalah Rusia, Nigeria, dan Tiongkok.
Saksikan video “Ini Daftar 79 Negara Bebas Visa Bagi WNI” (fem/fem)
