Survei Membuktikan! Pengusaha Mau Pangkas Karyawan dan Beralih ke AI

Jakarta –

Fakta mengejutkan mengenai keberadaan kecerdasan buatan (AI) telah terungkap. Survei pasar bisnis masa depan yang dilakukan oleh World Economic Forum (WEF) menunjukkan bahwa banyak perusahaan mempertimbangkan cara untuk mengurangi jumlah karyawan manusia dan menggantinya dengan AI.

Berdasarkan laporan CNN, Kamis (9/1/2025), 41% dari ratusan bisnis di seluruh dunia yang disurvei WEF mengatakan ada kemungkinan akan terjadi kehilangan pekerjaan seiring berkembangnya teknologi AI.

Sementara itu, 77% perusahaan mengatakan mereka ingin meningkatkan angkatan kerja mereka antara tahun 2025-2030 dan bekerja bersama AI.

WEF mengatakan dalam sebuah pernyataan pada konferensi tahunannya di Davos akhir bulan ini: “Kemajuan AI dan energi terbarukan mengubah pasar kerja.”

WEF menunjukkan peran AI dalam membentuk kembali industri di semua sektor. Saat ini, AI dapat menghasilkan teks, gambar, dan konten asli lainnya sebagai respons terhadap permintaan pengguna.

Fotografer, postmaster, manajer penggajian, dan sekretaris adalah beberapa pekerjaan yang diperkirakan akan segera berkurang karena munculnya AI.

Laporan itu mengatakan: “Ketersediaan desainer grafis untuk sekretaris hukum termasuk di antara 10 peran yang paling menurun, yang mencerminkan meningkatnya penggunaan AI dalam pekerjaan berbasis pengetahuan.”

Keterampilan AI sangat diminati. Sekitar 70% perusahaan berencana merekrut karyawan baru yang memiliki keterampilan dalam membuat alat dan penyempurnaan AI. Saat ini 62% perusahaan ingin mempekerjakan lebih banyak orang yang memiliki kemampuan bekerja dengan AI.

Namun, laporan WEF menyimpulkan bahwa salah satu teknologi utama di pasar tenaga kerja, seperti kecerdasan buatan, tidak dapat secara langsung menggantikan manusia. Di masa depan, kolaborasi antara mesin dan manusia sebagai pengontrol tugas akan menjadi hal yang biasa.

“Hal ini disebabkan perlunya manajemen sumber daya manusia,” tulis laporan WEF.

Tonton juga video ‘Petani di Kenya menggunakan AI untuk mendiagnosis penyakit tanaman’:

(barang/gambar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top