Usai Kecelakaan Maut Jeju Air, Korsel Inspeksi Seluruh Pesawat Boeing 737-800

Jakarta –

Pemerintah Korea Selatan berencana menyelidiki semua pesawat Boeing 737-800 pasca jatuhnya Jeju Air. Fokus pada pemeliharaan dan kepatuhan terhadap peraturan.

Melansir Kantor Berita Yonhap, Rabu (1/1/2025), pejabat Kementerian Transportasi Korea Selatan mengatakan pemeriksaan tersebut dilakukan untuk memastikan semua maskapai benar-benar mematuhi aturan.

Pejabat tersebut mengatakan, pemeriksaan tersebut meliputi pengecekan status penggunaan pesawat, pengecekan status operasional, dan pencarian data perawatan pesawat.

Boeing 737-800 dioperasikan secara luas oleh maskapai penerbangan bertarif rendah (LCC) Korea. Jeju Air, LCC lainnya, mengoperasikan armada yang terdiri dari 39 pesawat, sebagian besar menggunakan model ini.

LCC lain yang mengoperasikan pesawat Boeing 737-800 antara lain T’way Air dengan 27 pesawat, Jin Air dengan 19 pesawat, Easter Airlines dengan 10 pesawat, dan Incheon Air dengan dua pesawat.

Korean Air, maskapai penerbangan terbesar di negara itu, juga mengoperasikan model ini, meski hanya dengan dua pesawat.

Sebuah pesawat Boeing 737-800 Jeju Air meledak di Bandara Muan pada Minggu (29/12). Hampir seluruh 179 penumpang dan awak tewas dalam kecelakaan tersebut, dan hanya dua yang selamat.

Saat mendarat, roda tidak keluar dan pesawat mendarat tengkurap. Saat itu, pesawat kehilangan kendali dan keluar dari landasan. Pesawat itu menabrak dinding beton di bandara.

Sehari setelah kecelakaan maut Jeju Air pada Senin (30/12), Jeju Air kembali menerbangkan pesawat Boeing yang sama menuju Bandara Internasional Gimpo.

Pesawat kembali ke bandara lebih awal karena masalah pada roda pendaratannya, serupa dengan kecelakaan hari Minggu.

Kementerian Transportasi mengirimkan inspektur keamanan ke Jeju Air untuk menyelidiki insiden tersebut. Tonton video “Video: Cedera dan kesedihan warga Korea dalam kecelakaan Jeju Air” (fem/fem)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top