Dapat Anggaran Rp 463 M, Menteri UMKM Minta Tambah Rp 1,2 Triliun

Jakarta –

Menteri Inisiatif Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurahman meminta tambahan anggaran sebesar Rp 1,2 triliun untuk mendukung pelaksanaan sejumlah kementerian pada tahun 2025.

Mamon mengatakan, pasca pemisahan Kementerian Koperasi dan UMKM, Kementerian UMKM memimpin RP 463.856.211.000 atau pagu 463,85 miliar. Dimana anggaran ini dibagi menjadi dua program strategis, yaitu program dukungan strategis sebesar RP 276.106.641.000; Dan program usaha mikro, kecil, menengah dan wirausaha sebesar Rp 162.749.570.000.

Saya ingin update status terkini terkait anggaran kita setelah pembubaran koperasi, totalnya RP 463 miliar plus minus Rp 856.211.000, begitulah kondisi anggaran kita saat ini, kata komisi itu dalam rapat dengan DPR Mamun, Jakarta , Rabu (30/10/2024).

“Dibagi dua, program Management Support sekitar 20 miliar dolar.

Namun usai rapat internal, Maman mengatakan menteri yang dipimpinnya meminta tambahan dana sebesar Rp 1.235.052.581.000 atau Rp 1,23 triliun. Sehingga pagu anggaran Kementerian UMKM menjadi RP 1.698.908.792.000 atau Rp 1,69 triliun pada tahun 2025.

“Sekarang berdasarkan pembahasan internal, kami usulkan ada lagi Rp 1,2 triliun, totalnya Rp 1,698 triliun,” jelasnya.

Namun dia menegaskan, tidak seluruh anggaran tambahan tersebut berasal dari Kementerian Program UMKM. Sebab, sekitar RP 400 miliar telah dimasukkan oleh program “titipan” atau Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenus) karena adanya usulan penambahan anggaran yang merupakan program kartu nama.

“Usulan tambahan ini ada anggaran sekitar 5 miliar Rp 1,2 triliun yang diajukan dari Bappenus untuk program kartu nama,” jelas Mamon.

“Jadi sebenarnya usulan kami adalah penambahan kementerian UMKM yang jumlahnya hampir RP.

Lebih lanjut, Mamon menjelaskan sebaran pagu anggaran final setelah penambahan beberapa deputi di Kementerian UMKM, antara lain:

– 299,54 miliar deputi sebesar RP.

“Program kartu nama yang dikreditkan dari Bappenus itu diproksi untuk 50 miliar usaha mikro dan RP diproksi untuk pengusaha. Setiap proxnya,” tuturnya. (FDL/FDL)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top