Manchester –
Marcus Rashford mengaku tak cocok dengan taktik Ruben Amorim saat ini. Meski demikian, Rashford akan berusaha semaksimal mungkin beradaptasi dengan gaya permainan Amorim.
Kedatangan Amorim di Manchester United dibarengi dengan perubahan besar pada susunan pemain dan gaya permainan. Pasalnya Amorim terkenal dengan formasi 3-4-3 atau 3-4-2-1 sebagai pelatih Sporting CP.
Dalam formasi 3-4-2-1, kedua pemain depan lebih berfungsi sebagai gelandang serang pendukung penyerang utama, ketimbang pemain sayap pada kebanyakan formasi 3-4-3.
Sejauh ini, dua posisi gelandang serang ditempati Bruno Fernandes dan sejumlah pemain yang beraksi, antara lain Rashford, Amad Diallo, Alejandro Garnazzo, dan Antoni. Posisi penyerang menjadi milik Rasmus Hojlund atau Joshua Zirkzee.
Rashford sejauh ini mengakui bahwa ia kesulitan beradaptasi dengan taktik Amorim karena ia lebih sering beroperasi sebagai pemain sayap terbalik di sisi kiri, memotong dan menembak dengan kaki kanannya.
Hal itulah yang menghentikan laju Rashford saat MU memenangi derby Manchester akhir pekan lalu. Keputusan tersebut sontak memicu spekulasi masa depan Rashford yang akan dijual pada Januari mendatang.
Soal kondisi skuad saat ini, Rashford mengaku masih belum terbiasa dengan peran barunya. Namun, pemain berusia 28 tahun itu bertekad untuk segera beradaptasi dengan formasi Amorim saat ini.
“Saya biasanya bermain di tiga posisi di depan. Saya biasanya bermain di banyak posisi, namun ada beberapa posisi di mana saya perlu berlatih lebih banyak dan lebih teratur. Saya merasa lebih nyaman di sisi kiri,” kata Rashford, dilansir Daily Mail.
“Saya merasa lebih nyaman bermain sebagai sepuluh pemain di sisi kiri, namun Anda harus bisa beradaptasi. Keterampilan terbaik adalah kemampuan beradaptasi. Orang-orang mungkin tidak melihatnya, tapi mereka sebenarnya melihat saya bermain di tempat berbeda, di posisi berbeda dengan banyak pelatih.”
Rashford hanya berhasil mencetak tujuh gol dan tiga assist dalam 24 pertandingan. (MRP/Cas)
