Surabaya –
Pemerintah Kota Surabaya marah dengan pencurian Jagat Coin yang merusak tanaman dan sumber daya publik. Pemkot juga sudah menyurati Kementerian Komunikasi dan Teknologi Digital (Komdigi) namun belum mendapat tanggapan.
Koin Jagat adalah aplikasi yang dikembangkan di Singapura yang mengajak masyarakat mencari koin di tempat umum. Penggeledahan taman dan tempat umum menyebabkan orang mencari koin tersebut hingga menghancurkan bangunan umum.
Situasi ini membuat Wali Kota Surabaya Eri Kahiadi khawatir. Erie pun melaporkan bukti CCTV vandalisme tersebut ke polisi.
“Kami lapor ke polisi dan Satpol PP. Kami kirim surat ke Komdigi, surat kami tidak mendapat tanggapan, tapi ada tindakan dari kantor,” kata Eri saat ditemui ANBALI NEWSJatim di Jalan Jimerto, Jumat (17/1/2025) dan dikutip Sabtu (18/1). ).
Pemerintah Kota Suarabaya sedang mencari penjahat yang menyebarkan koin dan merusak taman serta bangunan umum. Ia tak ingin taman yang dibangun dengan uang negara itu hancur.
“Kami mencari pelakunya, tapi yang menemukannya adalah yang menginginkan koin tersebut, bukan yang membagikannya. Tapi saya minta Kadiskominfo melihat semuanya, pastikan jangan sampai semua orang menyebar dan mencari, paling tidak di Surabaya tidak terjadi lagi, jangan rusak tamannya.
Sementara itu, Kepala Satpol PP Surabaya M Fijser menjelaskan pihaknya telah mengirimkan surat permintaan pemblokiran aplikasi Jagat Coin. Surat tersebut ditujukan kepada Direktur Manajemen Aplikasi Komdigi Informatika.
“Dalam surat ini, sehubungan dengan permintaan aset digital koin universal dan laporan kerusakan bangunan publik yang mempengaruhi warga dan mungkin membahayakan mereka, pemerintah kota menawarkan permintaan untuk memblokir alam semesta / permintaan teman keluarga yang baik tersedia di Google Play dan Apple Store Itu sebabnya kami mengirimkan surat.
Selain itu, pengawasan video dipasang di taman untuk menentukan siapa yang menyimpan koin tersebut. Lalu, saat aplikasi besutan Singapura itu digunakan di Indonesia, muncul reaksi beragam.
“Satpol PP berkontribusi dalam pengenalan koin universal untuk memahami di mana koin itu terbuka dan berfungsi. Sehingga kita bisa mencegah penyidikan terhadap warga,” ujarnya.
Berdasarkan data yang diperoleh ANBALI NEWSJatim, ada 6 taman yang dirusak oleh pemburu logam luar angkasa. Yaitu di Taman Bungkul, Lumumba, Teratai, Prestasi, Paliatif, Ekspresi dan beberapa jalur hijau di Simpang Dukuh dan Genteng Kali.
“Saya berharap segera dilarang atau dicermati karena ini tidak menyasar kelompok umur, Milenial, Z, Beta, tapi orang dewasa seperti saya juga ikut menonton. Terakhir, ada juga yang memanjat pohon yaitu; kalau ada yang mati nanti masak lagi” semua jawabannya gara-gara itu. Seperti theme park kita, Expression Park dan lain-lain, semuanya ada di satu tempat, semua orang menginginkannya, terjadi perkelahian, ada peluang untuk menjadi sana. untuk konflik katanya.
__________________
Artikel ini dimuat di ANBALI NEWSJatim
Simak Video: Uang Jagat Berujung Kehancuran Fasis, Wamenkominfo Ajak Diskusi (wkn/fem)