Jakarta –
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberikan pidato pertama setelah pidato pembukaan. Trump menyebut Terusan Panama dan pengelolaannya berada di tangan Tiongkok.
“Kapal Amerika sangat mahal, dan tidak dalam bentuk apapun, termasuk Amerika Serikat,” kata Trump saat berpidato dikutip CNN, Selasa (21 Februari 2025).
Trump juga menyalahkan Terusan Panama, yang menghubungkan Laut Karibia dengan Samudera Pasifik, dan kini dioperasikan oleh Tiongkok. Dia menegaskan akan mengambil alih saluran tersebut.
“Dan yang terpenting, Tiongkok mengelola Terusan Panama dan kami tidak memberikannya kepada Tiongkok. Kami memberikannya kepada Panama. Dan kami akan mengembalikannya,” kata Trump.
Presiden Panama Jose Raul Mulino bereaksi terhadap pidato pertama Trump. Dia menolak janji Donald Trump bahwa Amerika Serikat akan mengambil alih Terusan Panama.
“Terusan itu adalah dan akan terus menjadi milik Panama dan pemerintahannya akan terus berada di bawah kendali Panama sehubungan dengan netralitasnya yang berkelanjutan,” kata Mulino dalam sebuah pernyataan setelah Trump.
Mulino juga menolak klaim Trump bahwa Terusan Panama dioperasikan oleh Tiongkok.
“Tidak ada negara di dunia yang mengganggu pemerintahan kami,” kata Mulino tanpa menyebut Tiongkok.
Mulino menyerukan dialog mengenai masalah ini untuk memperjelas poin-poin yang disebutkan tanpa merusak hak, kedaulatan keseluruhan, dan aset kita di Terusan Panama. Otoritas Saluran Panama mengumumkan kepada CNN bahwa mereka tidak akan mengomentari pernyataan Trump.
Sejak dibangun pada abad ke-19, Terusan Panama memang menarik kedatangan wisatawan dunia. Terusan Panama adalah jalur air buatan sepanjang 82 kilometer di Panama yang menghubungkan Teluk Panama di Pasifik dengan Laut Karibia di Atlantik dan merupakan jalur perdagangan maritim.
Terusan Panama bertujuan untuk membuktikan kemampuan manusia dalam melintasi perbatasan, mengatasi ketegangan politik internasional dan merevolusi transportasi.
Tonton video “Video: Jika Trump membuka opsi Caplock Terusan Panama Greenland dengan metode militer” (Fem / Fem)