Jakarta –
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Iqar mengungkapkan peredaran obat palsu di Indonesia ibarat longsoran salju. Obat generik mengacu pada kombinasi pil atau kapsul yang telah dikemas ulang tanpa kemasan aslinya dan sering dijual di pasaran tanpa resep dokter.
Berdasarkan data risiko kejahatan narkoba dan makanan yang dihimpun dari seluruh Unit Teknis (UPT) BPOM melalui aplikasi Dashboard Penindakan, teridentifikasi 99 kasus peredaran gelap narkoba (2020 hingga Oktober 2024 hingga). Hasil didominasi oleh Obat Sakit Gigi (OBSAGI) yang paling sering teridentifikasi di: Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Pangkalpinang), Provinsi Kalimantan Selatan (Banjarmasina), Provinsi Kalimantan Barat (Pontianak).
Peredaran obat suit memang menjadi permasalahan besar, sehingga BPOM terus berupaya mencegah peredaran obat suit, kata Taruna dalam keterangan resminya kepada ANBALI NEWS, Jumat (25/1/2025).
BPOM juga memantau peredaran obat di media online. Pada tahun 2023, BPOM menemukan 134 link penjualan obat jelaga, sedangkan pada tahun 2024 jumlah link penjualan obat jelaga sebanyak 2.345, meningkat hampir 17 kali lipat.
Meski pihaknya telah melakukan beberapa langkah untuk menertibkan peredaran narkoba, namun jas tersebut masih banyak dijual terutama di lapak online.
Tarona mengatakan, obat yang sesuai diproduksi tanpa mengikuti aturan CPOB sehingga menurunkan mutu obat, baik dengan menggunakan obat rusak atau kadaluarsa, atau dengan membuka kemasan asli obat dan memberikan label dengan melakukan yang tidak sesuai . fitur yang terdaftar.
Obat-obatan yang tepat juga diproduksi tanpa sepengetahuan dan wewenang serta memberikan informasi yang salah dalam distribusinya, sehingga membahayakan kesehatan dan keselamatan masyarakat.
Terkait dengan ditemukannya obat-obatan tersebut, petugas BPOM akan meminta pemilik fasilitas untuk memusnahkan barang yang ada di lokasi atau mengamankan barang tersebut. Selain itu, fasilitas yang melanggar akan diarahkan ke fasilitas yang ada, ujarnya disetujui sesuai aturan,” ujarnya. Tonton video “Video: Penggunaan ketamin mencapai rekor tertinggi di Bali” (kna/naf)