Jakarta –
Pranjul Bhandari, Kepala Ekonom HSBC untuk India dan Indonesia, mengatakan Program Pangan Gizi Gratis (MBG) yang baru-baru ini diterapkan pemerintah dapat memberikan dampak jangka panjang terhadap perekonomian Indonesia. Terutama dari sektor tenaga kerja Indonesia di masa depan.
Ia mencontohkan negara-negara yang berhasil meningkatkan kualitas tenaga kerjanya melalui program ini, antara lain India dan beberapa negara Amerika Latin.
“Karena pekerja menjadi lebih produktif, pasti membantu pertumbuhan ekonomi. Saya kira itu juga yang menjadi tujuan utama pemerintah dengan rencana ini,” kata Pranjul dalam rilis media HSBC: Indonesia and Asia (Investment and Economic) Outlook 2025. Pada Kamis (8/1/2025).
Namun menurutnya, tantangan besar pemerintah dalam melaksanakan program pangan gratis ini adalah masalah anggaran. Sebab menurutnya, pemerintah harus menyediakan anggaran yang besar untuk memastikan pangan yang diberikan memiliki nilai gizi yang cukup bagi tumbuh kembang anak. Namun anggaran tersebut tidak boleh terlalu besar sehingga pemerintah menggunakan sisa dananya untuk program lain guna menjaga stabilitas perekonomian.
“Tantangan terbesar dalam rencana pangan gratis adalah bagaimana menjadikannya bergizi dan bermanfaat bagi anak-anak, namun pada saat yang sama tidak terlalu mahal sehingga menyebabkan ketidakstabilan ekonomi yang besar,” jelasnya.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Prajol mengatakan pemerintah Indonesia bisa belajar dari rencana pelaksanaan program MBG yang sudah dilaksanakan India. Hal ini dilakukan melalui pendekatan sumber pangan lokal.
“Saya pikir hal ini dapat dicapai, dan India adalah contoh yang baik. Di sana, biaya perencanaan tidak terlalu tinggi karena pendekatan lokalnya,” katanya.
Pranjul kemudian menjelaskan: “Setiap siswa menerima makanan yang terbuat dari bahan-bahan lokal yang tersedia pada musimnya, yang dapat mengurangi biaya secara signifikan, namun tetap meningkatkan kehadiran siswa dan meningkatkan berbagai prestasi.
Menurutnya, jika rencana program pangan gratis di Indonesia terlaksana dengan baik, maka pemerintah dapat menghemat biaya ketika anak-anak mendapat nutrisi sesuai tujuan utama program ini.
Oleh karena itu, jika dilakukan secara bijaksana, skema ini dapat berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi dalam jangka menengah.
Sebagai informasi, sebelumnya Menteri Koordinator Pangan Zulkifli Hassan atau Zulhas mengatakan anggaran Program Pangan Gratis (MBG) bisa bertambah hingga 420 triliun dolar.
Zulhas menjelaskan, anggaran pemerintah saat ini sebesar $71 triliun, cukup untuk pengadaan hingga Juni 2025, yakni enam bulan sejak pelaksanaan program MBG mulai 6 Januari 2025.
“Sekarang sampai Juni Rp 71 triliun. Tapi Menteri Pertanian Profesor Dadan (Kepala Badan Gizi Nasional) berusaha, kalau Juli ditambah Rp 140 triliun maka semua anak dapat pangan, Jadi (total) Rp.
“Tapi kalau Januari-Desember penuh, Rp420 triliun lebih. Bayangkan belanja pangan Rp420 triliun.” Dia menambahkan. (fdl/fdl)