Prabowo Minta Erick Fokuskan Penerbangan Umrah & Haji di Terminal 2F Soetta

Jakacarta –

Presiden Prabovo Subajanto beralih ke Menteri Perusahaan milik negara (BUMM) Eric Tohir untuk fokus pada peziarah Diezra dan Hadj di bandara Soecar-Hata (SOTA) 2F. Ini ditransfer dari Prabovo ketika ia menerima laporan yang terkait dengan revitalisasi SOT 2F Terminal Aerodrom 2F Terminal di Istana Presiden di Jakacarta, kemarin (2/1).

“Presiden Prabovo juga meminta prioritas peziarah mati dan Hadj, yang akan berada di pusat terminal 2F,” jelas kantor kantor dalam pengaturan akun Instagram resminya (@sekretariat.kabinet) pada hari Jumat (1/3/ 2025).

Pada kesempatan ini, Eric juga menginformasikan tentang pengembangan optimasi pada tanggal 1, 2D dan 2E kedelai, yang akan difokuskan pada maskapai rendah, biaya rendah. Adapun layanan operator penuh, maskapai akan fokus pada Terminal 3.

“Presiden Prabovo menerima laporan yang terkait dengan pengembangan revitalisasi dan transfer terminal di bandara internasional” Soecaro-Hata “. Menteri Bumn mengumumkan bahwa ia akan fokus pada Terminal 1, 2D dan 2E untuk LCC (biaya rendah operator), sementara operator penuh akan difokuskan pada Terminal 3 “, tampaknya lagi.

Untuk mendapatkan informasi, Eric Tohir sebelumnya melaporkan hasil revitalisasi bandara SOT 2F. Menurutnya, berkat revitalisasi, proyek konstruksi di Bandara Terminal 4 SOTA belum diperlukan untuk menghemat biaya negara.

Karena dalam kasus distribusi atau revitalisasi biaya terminal 2F hanya 1 triliun RP. Jumlahnya jauh lebih kecil dari yang Anda butuhkan untuk menghabiskan 14 triliun untuk membangun terminal 4.

“Jika belum diperlukan (konstruksi terminal 4), mengapa kita harus melakukannya? (2/1/2024).

Selain itu, Eric juga menyatakan bahwa di masa depan partainya akan meningkatkan dana yang ada bahkan lebih dari membangun yang baru sebagai tahap kinerja anggaran. Ini sejalan dengan arahan Presiden Prabovo Subajanto, sehingga dana yang ada dapat digunakan untuk tujuan lain.

“Kami dalam boom, memastikan bahwa kami masih memaksimalkan dana yang ada, alih -alih membangun sumber daya baru sebagai salah satu tahap kinerja,” Eric menjelaskan dalam sundulannya.

“Ini sejalan dengan instruksi Presiden TNI (Reth.) Prabovo Subajanto, sehingga anggaran digunakan secara efektif dan mengurangi biaya yang tidak produktif untuk orang -orang,” lanjutnya. (FDL/FDL)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top