Djakarta –
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyatakan bahwa pemerintah dapat menghemat 3,6 triliun IDR berkat komando Presiden Prabowo Subianto untuk mengurangi perjalanan dan seminar resmi.
“Ada perjalanan resmi, paket pertemuan, dll. Yang harus disimpan oleh Presiden. Ini berasal dari data teman -teman di Departemen Keuangan. Sejauh ini kami telah menyimpan IDR 3,6 triliun, “kata Direktur Jenderal Anggaran Kementerian. Keuangan Isa Rachmatarwata pada konferensi pers Kita APBN, Senin (1-6-2025).
Sepanjang tahun 2024, Kementerian Keuangan mencatat saldo anggaran (SILPA) sebesar 45,4 triliun IDR. Anggaran hanya dapat digunakan jika telah diperiksa oleh Layanan Kontrol Keuangan (BPK).
“Ada Rp. 45,4 triliun di Silpa, tetapi kami masih menunggu verifikasi oleh BPK, hanya dengan begitu dapat digunakan dan sebagainya,” kata Isa.
Sejak diluncurkan pada 20 Oktober 2024, Pabowo telah meminta untuk menggunakan APBN secara efektif. Pengeluaran untuk menjaga seminar dan perjalanan bisnis di luar negeri diminta untuk lebih rendah.
“Saya meminta Menteri Keuangan, Menteri Koordinasi dan Menteri Luar Negeri. Memeriksa ulang alokasi APBN, mempelajari DIPA baru, meminta rincian tentang kegiatan upacara, terlalu banyak seminar, terlalu banyak pertemuan, banyak pertemuan dan bepergian ke luar negeri, suka mengurangi. Mr Prabowo mengatakan ini selama pertemuan pertama di kantor presiden, presiden, Jakarta Tengah, Rabu (23/10/2024).
Kementerian Luar Negeri (Kemensetneg) juga telah mengeluarkan peraturan resmi untuk perjalanan luar negeri untuk semua lembaga pemerintah. Peraturan tersebut dikeluarkan pada 23 Desember 2024 dan ditandatangani oleh Menteri Luar Negeri Prasetyo Hadi.
“Ikuti pedoman Presiden Indonesia selama pertemuan kabinet dari 23 Oktober 2024 hingga 6 November 2024 di kepala kementerian, lembaga, tempat/lembaga dan karyawannya harus menyelamatkan sekunder untuk perjalanan asing (PDLN),” kata keputusan itu. (kilo/kilo)
