Donapsar –
Diungkapkan media Inggris meminta kebijakan Bali yang disebut mencurigakan yakni Pulau Dewata, meski ada, meski ada, agar menaikkan larangan hotel baru.
Artikel bertajuk “Pulau Terindah di Dunia” yang diterbitkan pada Rabu (1/1), “Sebagian besar wisatawan telah mengabaikan rencana pelarangan hotel baru”.
Media menjelaskan bahwa Bali yang dikenal sebagai pulau terbaik di dunia dan berjuang dengan tambahan wisatawan baru-baru ini, mengeluarkan aturan yang melarang hotel baru.
Namun Gubernur Bali, Pantai Anggur, akan mencabut larangan tersebut dan melakukan perubahan seiring dengan pengelolaan peningkatan pertumbuhan pariwisata baru.
“Tidak perlu morforium. Yang terpenting adalah mengendalikan kebutuhannya,” kata media Wean Coaster.
Sebenarnya belum ada tindakan khusus, namun kepemilikan Bali pada aset asing masih terbatas.
“Ya, saya mengizinkan pembangunan vila dan hotel. Tapi aturannya ketat.”
Media Express UK telah menulis tentang masalah ini, karena banyak wisatawan datang setiap tahun, dampak negatifnya diperkirakan akan terjadi jika perselisihan meluas.
Misalnya, pembangunan telah mengubah daerah seperti Semigi, Kuta Utara, yang lahan persawahannya telah berubah.
Pada tahun 2024, pulau ini mencatat 6,3 juta wisatawan internasional, melebihi target 5,5 juta.
Menurut Badan Pariwisata Provinsi Bali, banyak orang yang berasal dari Australia, India, dan China. Pulau ini bertujuan untuk menarik 65 juta pengunjung tunggal pada tahun 2025.
Bali berada di urutan teratas daftar pertimbangan ulang untuk dikunjungi pada tahun 2025 yang diusulkan oleh pakar perjalanan di Fodor.
Namun, ada perselisihan mengenai harga hotel.
Wakil Gubernur Nymoni Giri mengatakan, harga hotel yang murah, banyak unit akomodasi yang didorong untuk menarik wisatawan asing.
Di sisi lain, solusi global mengatakan: “Kami tidak yakin: Video “Video: Bali masuk dalam daftar tempat yang tidak dikunjungi pada tahun 2022” (BNL / WSW) (BNL / WSW)