Jakarta –
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan ada beberapa tantangan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2025
Deputi Komisioner Pengelolaan Investasi Bidang Pasar Modal dan Inpresi Sekuritas OJK, Adity Jayantara mengatakan perkembangan ketegangan interpistial, inspirasi indikasi, hingga niat untuk segera, segera, dalam pertumbuhan ekonomi, ketegangan geopolitik, ketegangan geopolitik, tekanan geopolitik, tekanan geopolitik, Ketegangan geopolitik, perlindungan kepentingan, ketegangan geopolitik dalam perekonomian Amerika Serikat di Amerika Serikat (AS). AMERIKA SERIKAT)
“Tantangan yang patut kita perkirakan, mulai dari bentuk inflasi dan pertumbuhan PDB global, serta tren ke arah sengketa bank sentral yang menurut kami kurang terlindungi,” kata Aditya dalam konferensi pers peresmian The End. Bursa Efek Indonesia (BEI), Idxta, Senin (30/10/3024).
Namun, kata dia, tingginya ketidakamanan di pasar global tidak hanya berdampak pada perekonomian Indonesia, tapi juga banyak negara lainnya. Padahal, kata Aditya, pertumbuhan ekonomi Indonesia stabil.
Ia mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat pada level aman yakni sebesar 4,95% secara tahunan (year-on-year). Hingga kuartal ketiga tahun ini, pertumbuhan ekonomi Indonesia kuat.
Alhamdulillah perekonomian nasional kita sesuatu yang positif dan menggembirakan. Jadi kalau kita lihat pertumbuhan ekonominya 3.244, jelasnya.
Selain itu, Aditya juga menyampaikan pasar modal Indonesia menunjukkan stabilitas positif di tengah tantangan dunia pada tahun 2024.
“Proses pemilu yang proliable, pemilu yang sah, dan pemilu lokal sudah kita lalui yang bisa kita jaga untuk menjaga pasar modal kita,” ujarnya.
Terkait sejauh mana kompresi diri di pasar modal, Aditya mengatakan pergerakan Indeks Saham Gabungan (IHSG) FICE menyentuh periode penurunan tahun lalu di level 7,25% pada 29 Desember 2023.
Sedangkan kapitalisasi pasar atau kapitalisasi pasar tercatat sebesar 5,05%. Dalam pencatatan OJK, modal pasar saham pada 27 Desember 2024 sebesar Rp 12,264 triliun dari Rp 11,674 triliun pada 29 Desember 2023.
Penambahan juga terjadi pada Indeks Indeks Indeks (ICBI) 4,74%. Catatan OJK dari ICBI tanggal 27 Desember 2024 sebesar 392,36 menjadi 374,61 pada tanggal 29 Desember 2023.
Namun IHSG juga tercatat menyentuh angka tertinggi yang pernah ada di level 7.905 pada 19 September 2024.
“Indeks bergerak lambat meski sempat menyentuh titik terendah, namun juga berhasil mencapai sepanjang tahun 2024,” tutupnya. (Kil/kilo)