Jakarta –
Menjelang tahun 2025, negara-negara Eropa termasuk Spanyol, Jerman, Prancis, Polandia, Portugal, dan Italia melakukan perubahan besar terhadap peraturan perjalanan dan pariwisata. Sebagian besar untuk meningkatkan keselamatan dan keberlanjutan.
Langkah-langkah baru tersebut bertujuan untuk mengatasi tantangan terkait keamanan perbatasan, pariwisata berkelanjutan, dan pengelolaan pengunjung yang lebih baik, Gulf Insider melaporkan pada Kamis (1 September 2024).
Meskipun tujuannya adalah untuk melindungi kepentingan lokal dan meningkatkan efisiensi, perubahan ini juga akan menimbulkan permintaan baru bagi pengunjung dan akan mengubah wajah pariwisata di wilayah tersebut. Peraturan perjalanan baru Spanyol
Mulai 2 Desember 2024, Spanyol akan memperkenalkan prosedur check-in baru bagi wisatawan yang memerlukan informasi pribadi lengkap. Ke-31 data yang harus disediakan antara lain alamat rumah, nomor telepon, email dan informasi hubungan keluarga dalam rombongan wisata.
Langkah tersebut, yang bertujuan memerangi kejahatan terorganisir, ditentang keras oleh Asosiasi Hotel Spanyol (CEHAT). Karena banyak properti yang belum memiliki teknologi untuk memenuhi persyaratan ini, mereka mengkhawatirkan masalah privasi dan beban logistik yang diakibatkannya.
Pelanggaran akan dikenakan denda hingga 30.000 euro (Rs 51 crore). Selain itu, wisatawan juga harus menunjukkan sumber keuangan sebesar 100 euro atau sekitar 1,7 juta rupiah per hari, serta mematuhi peraturan setempat seperti larangan merokok dan larangan alkohol di beberapa daerah, seperti yang diterapkan di Pulau Ibiza dan Jerman. Majorca ETIAS.
Jerman, bersama dengan negara-negara Schengen lainnya, akan mulai menerapkan Sistem Informasi dan Otorisasi Perjalanan Eropa (ETIAS) pada Mei 2025. ETIAS adalah sistem pra-persetujuan elektronik wajib bagi pelancong dari negara-negara bebas visa.
Pelamar harus memberikan data biometrik, menjawab pertanyaan terkait kesehatan dan riwayat kriminal mereka, dan membayar biaya sebesar €7 (Rp 119.000). Aturan tersebut berlaku selama tiga tahun, atau hingga masa berlaku paspor habis, untuk kunjungan singkat hingga 90 hari dalam 180 hari.
ETIAS bertujuan untuk meningkatkan keamanan perbatasan dan mempercepat proses masuk. Wisatawan disarankan untuk mengajukan permohonan sesegera mungkin karena prosesnya bisa memakan waktu hingga 96 jam. Aturan perjalanan baru di Italia
Italia juga akan memperkenalkan aturan baru pada tahun 2025, termasuk pemeriksaan sidik jari bagi pemohon visa jangka panjang. Mulai 10 Januari, pemohon visa D akan menjalani pemeriksaan sidik jari di konsulat Italia, yang dapat menambah beban administrasi.
Bagi pengunjung jangka pendek, persyaratan ETIAS akan diterapkan pada pertengahan tahun 2025, sehingga untuk sementara pengunjung dari negara seperti Amerika Serikat masih dapat memanfaatkan program bebas visa.
Namun Italia mengingatkan pengunjungnya untuk memastikan paspornya masih berlaku minimal tiga bulan sejak tanggal keberangkatan dari wilayah Schengen. Perbatasan Perancis dan langkah-langkah lingkungan hidup
Prancis akan memperketat kontrol perbatasan mulai November 2024 hingga April 2025, mewajibkan pelancong non-UE untuk menunjukkan paspor yang masih berlaku di pos pemeriksaan perbatasan utama. Mulai pertengahan tahun 2025, Perancis juga akan menerapkan ETIAS. Selain itu, kebijakan perlindungan lingkungan juga telah ditetapkan, seperti larangan mengemudi mobil tua di pusat kota Paris mulai Januari 2025.
Wisatawan yang berkendara di Prancis didorong untuk mendapatkan stiker Crit’Air untuk mematuhi dampak yang lebih luas terhadap industri pariwisata.
Penerapan langkah-langkah baru ini merupakan upaya besar untuk memodernisasi dan mengatur industri pariwisata Eropa. Sistem seperti ETIAS dan EES dirancang untuk meningkatkan keamanan perbatasan, mengurangi aktivitas ilegal, dan melacak pengunjung dengan lebih baik.
Namun bagi wisatawan, perubahan ini berarti tambahan dokumen, biaya, dan lebih banyak waktu untuk mempersiapkan perjalanan. Peraturan pendudukan baru di Spanyol dan kebijakan lokal, seperti larangan merokok di pantai dan larangan alkohol di resor, bertujuan untuk menyeimbangkan antara pariwisata dan kesejahteraan masyarakat.
Kebijakan tersebut bertujuan untuk mengurangi dampak negatif overtourism sekaligus menjaga daya tarik negara sebagai tujuan wisata.
Wisatawan di seluruh dunia harus beradaptasi dengan persyaratan baru ini yang menekankan kebijakan pra-perjalanan dan peraturan yang lebih ketat. Sistem seperti ETIAS memperkenalkan lapisan pemeriksaan awal yang dapat memblokir perjalanan menjelang keberangkatan.
Pada saat yang sama, kebijakan dan peraturan lingkungan hidup di negara-negara seperti Perancis dan Spanyol dapat meningkatkan biaya perjalanan dan mengurangi fleksibilitas wisatawan. Tonton video “Video: TikTok memasuki penyelidikan UE” (upd/fem)