Jakarta –
Untuk mengenali penyebaran ikan Indonesia, Kementerian Maritim dan Perikanan (PKC) memperkenalkan sosialisasi sistem manajemen gudang (WMS) sebagai sistem informasi penyimpanan proyek. WMS sendiri adalah salah satu pendukung Meal Meals Gratis (MBG) dari Kemandirian Makanan.
“WMS adalah database ketika kita berbicara tentang stok ikan yang dibutuhkan tidak hanya untuk konsumen tetapi juga untuk industri pada waktu nyata,” kata Buddhi Suletiyo, CEO dari Maritime and Fisheries Product Producted AcecpectEsivity (PDSPKP). Pernyataan tertulis (Minggu) (01.01.2010).
Menurut Buddhi, gudang beku sangat penting untuk mempertahankan ketersediaan dan memastikan kualitas produk. Karena ikan adalah makanan yang cepat rusak atau mudah rusak, perlakuan khusus diperlukan.
Buddhi mendorong manajer gudang beku untuk mengurus Certificate of Processing (CPF). “Jadi bisa dikatakan bahwa penyimpanan beku adalah toko protein karena dapat mempertahankan kualitas ikan,” katanya.
Selain itu, WMS juga diintegrasikan ke dalam perangkat dan aplikasi Internet (IoT). SubCI, Direktur Logistik Logistik, PDPKP, memperkenalkan WMS di gudang gratis secara real time, serta omset ikan dari hari dan hari, bulan dan tahun.
Menurut Bernie, WMS juga merupakan bagian dari Pasar Ikan Nasional (Stelin) “Sistem logistik yang kami kembangkan untuk memperluas perdagangan ikan dan meningkatkan efisiensi operasi,” jelas Berny.
Di Forum Sosialisasi, Bernie mengatakan ada 2110 gudang beku di Indonesia, terutama untuk perikanan, dengan kapasitas total 813 966 ton. Dari jumlah ini, hanya 113 gudang beku yang terdaftar dengan WMS.
“Tentu saja, melalui forum ini, kami akan meminta manajer gudang beku untuk memperkenalkan WMS melalui Blue Food, yang mendukung program prioritas Presiden Republik Indonesia,” kata Berny.
Sementara itu, Ibnu M Soleman, ketua koperasi nelayan Saruma Pesisir Jaya, mengakui sistem informasi manajemen Cold Storage (SIP-CS) berbasis WMS. Sebagai salah satu manajer koperasi manajemen gudang beku, IBNU memastikan implementasi sistem untuk para anggotanya.
“Alhamdulillah WMS membantu koperasi untuk beroperasi dengan lancar, terutama ketika mengelola produk yang diterima,” kata Ibnu.
Sementara Riana, aplikasi SIP-CS yang berbasis di WMS mengarungi, kata kooperatif wajah Mina Muara telah melayani 716 anggota aktif dan 10 ton manajemen kulkas untuk memenuhi kekuatan pasar lokal dan unit pemrosesan ikan (sungai). 120 ton adalah untuk pasar internasional.
Perluasan ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan, memperluas pasar dan memperkuat resistensi terhadap masalah ekonomi. Pada hari Selasa, 21 Januari 2025, sosialisasi ulasan stok ikan di freezer, yang dihadiri oleh perusahaan penyimpanan pembekuan hibrida, berlangsung di Raizer, Cibinong, Bogor.
Tonton juga video: Misi Pemulihan Perikanan Perikanan Indonesia
(ACD/ACD)