Jakarta –
Bangkai penyu bintang ditemukan di sebuah pantai di Jepang. Situasi matematisnya disebabkan oleh sampah plastik di lautan.
Dikutip dari Asahi Shimbun, Rabu (15/1/2025), penyu tersebut ditemukan di Pantai Kughus di Mihama pada 30 Oktober 2022. Pencemaran laut.
Menurut Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN), penyu belimbing rentan terhadap kepunahan. Kura-kura bintang dewasa bisa tumbuh hingga hampir 2 meter panjangnya.
Spesies ini merupakan penyu yang paling banyak bermigrasi di daerah beriklim tropis dan sedang, termasuk Samudera Pasifik, Samudera Atlantik, dan Samudera Hindia.
Trip mati ditemukan berusia muda antara 3 dan 4 tahun karena luas cangkangnya sekitar 1 meter persegi.
Saat peneliti memeriksa penyu di Museum Fukui, mereka menemukan lembaran plastik berukuran dua ratus sentimeter dan label botol hewan peliharaan yang ditulis dalam bahasa Jepang.
Para peneliti mengatakan bahwa sampah plastik terbesar yang dikeluarkan oleh spesies ini tampaknya berasal dari spesies tersebut.
Hasilnya menunjukkan bahwa penyu Belimbing mampu menelan sampah sebanyak tubuhnya sendiri.
“Saya terkejut melihat saluran pencernaan dengan bahan plastik yang kaku,” kata Shota Dedhuchi, kurator museum.
Di alam, penyu memangsa ubur-ubur dan berpindah tempat sebagai makanannya. Karena cangkangnya yang terbuat dari plastik transparan, penyu Belimbing sering kali tidak sengaja memakan atau menelannya.
Setelah diteliti, pada lembaran plastik yang ditemukan di tubuh penyu tersebut terdapat gumpalan-gumpalan kecil yang menyerupai tanda bintang, yang menunjukkan bahwa penyu tersebut sedang berpikir untuk melarikan diri.
Namun penyebab kematiannya masih belum jelas.
Dalam beberapa kasus, penyu mati kelaparan karena plastik menyumbat saluran pencernaannya sehingga tidak dapat menyerap nutrisi.
Namun penyu Belimbing tidak kurus, hal ini menunjukkan bahwa penyu tersebut rawan kelaparan. Penyu juga tidak memiliki luka luar.
“Karena ada sampah yang ada tulisan Jepangnya, maka bisa dikatakan penyu Startfruit tertular sampah dari Jepang,” kata deguchi.
“Saya berharap ini menjadi titik awal bagi masyarakat untuk menganggap sampah laut sebagai isu yang dekat dengan mereka,” ujarnya.
Saksikan video “Video: Berburu Matcha dan Hajichha Langka Jepang di Kemang” (BNL/Fem)