Ribuan Pekerja Amazon Mogok Kerja Hari Ini!

Jakarta –

Ribuan pekerja Amazon di Amerika Serikat (AS) berencana melakukan aksi mogok hari ini, Kamis (19/12). Tindakan tersebut diambil setelah raksasa e-commerce asal Amerika Serikat tersebut menolak melakukan negosiasi upah dan kontrak kerja baru dengan para pekerja.

Menurut Reuters, Kamis (19/12/2024), pemogokan ini diorganisir oleh serikat International Brotherhood of Teamsters. Serikat pekerja tersebut mewakili sekitar 10.000 pekerja di 10 fasilitas Amazon, termasuk di New York City; Skokie, Sakit; Atlanta; San Fransisco; dan Kalifornia Selatan.

Serikat pekerja Teamsters mengatakan tindakan tersebut diambil karena Amazon menolak menegosiasikan kontrak kerja yang menjamin upah lebih tinggi dan kondisi kerja yang lebih baik. Dalam kasus ini, para pekerja memberi Amazon batas waktu pada Minggu (15/12) untuk memulai negosiasi, namun perusahaan tidak memberikan tanggapan.

Jumlah karyawan yang berencana mogok sebenarnya hanya mewakili sekitar 1% dari total tenaga kerja per jam di Amazon. Namun yang menjadi permasalahan, tindakan tersebut dilakukan di tengah musim liburan Natal dan Tahun Baru yang merupakan masa tersibuk bagi perusahaan e-commerce seperti Amazon.

Oleh karena itu, pemogokan ini sedikit banyak dapat berdampak pada operasional Amazon yang berlomba-lomba memenuhi pesanan warga AS selama periode Natal. Belum lagi serikat pekerja ini juga berencana membentuk barisan piket untuk mengikuti aksi tersebut di ratusan lokasi Amazon untuk meningkatkan tekanan terhadap operasional perusahaan.

“Serikat pekerja Teamsters lokal juga telah memasang garis piket di ratusan pusat layanan Amazon di seluruh negeri,” kata serikat pekerja tersebut dalam pernyataannya Rabu (18/12) kemarin.

Sementara itu, pengawas ketenagakerjaan AS mengatakan Amazon cenderung enggan menanggapi tuntutan pekerja untuk memulai negosiasi karena mereka khawatir bahwa hal tersebut dapat membuka peluang bagi tindakan serikat pekerja yang lebih besar di masa depan.

“Amazon jelas telah mengembangkan strategi untuk mengabaikan hak-hak pekerjanya untuk berorganisasi dan melakukan tawar-menawar secara kolektif,” kata Benjamin Sachs, profesor tenaga kerja dan industri di Harvard Law School.

Dia mencatat bahwa Amazon sendiri telah menghadapi sejumlah tantangan dari para pekerja, termasuk tindakan serikat pekerja di Staten Island, New York, yang menjadi gudang AS pertama yang memilih untuk berserikat pada tahun 2022.

Namun, Amazon sejauh ini menolak mengakui serikat pekerja tersebut dan mengajukan keberatan ke Dewan Hubungan Perburuhan Nasional (NLRB). Selain itu, Amazon juga menghadapi gugatan serikat pekerja di Alabama dan gugatan konstitusional terhadap NLRB di pengadilan federal.

Tonton juga videonya: Pekerja Samsung di India melakukan pemogokan mulai 9 September

(fdl/fdl)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top