Suami Minta Maaf ke Ratna Galih soal Berita Utang Perusahaan Hampir Rp 100 M

Jakarta –

Muhammad Sawani, perusahaan Muhammad Sawani, yang menghadapi masalah utang, diambil dari Ratna Galil setelah Muhammad Savani. Pengadilan Distrik Surbaya telah mengajukan kasus tentang masalah ini.

Pemain film migran ini mengklaim terkejut pada pertanyaan mengapa masalahnya berlanjut. Namun masalah ini sudah lama dan solusinya telah diselesaikan.

“Ini bukan kasus baru. Bawa saja dengan mudah, tetapi ini bukan kasus baru. Ini belum 1 atau 3 kali, ini sudah merupakan pendengaran keempat. Sesi 1, 2, 3, menuntut itu ditolak dengan benar, Ya, kami memiliki kemenangan di sana karena ini bukan permintaan yang mudah, “Ratna Galilee mengunjungi kapten Jalna dari Jakarta Selatan P remaja kemarin.

Ada juga keputusan berbeda dari Ratna Gali. Sejak Juli 2022, SIP PN Suriba memiliki 4 kasus perusahaan suaminya.

“Untuk beberapa alasan, untuk beberapa alasan, keduanya di pengadilan yang sama, keduanya di pengadilan, tetapi mereka menang. Ya, saya bertanya bagaimana saya bertanya? Siapa yang akan disebutkan di sana, bertanya siapa hasilnya,” katanya.

Ratna Galilel mengatakan bahwa baik dirinya dan suaminya terganggu oleh keberadaan masalah tersebut.

“Jika Anda mengatakan Anda seksi. Ya, ya, nama ini juga merupakan bahaya kerja. Bahkan jika saya tidak menghibur, itu adalah waktu pensiunan. Risiko bekerja untuk waktu yang lama,” kata Ratna, “kata Ratna , Kata Ratna.

“Suami dan suami saya sangat buruk, suami saya tidak baik untuk saya. Saya, memaafkan saya, mungkin saya adalah orang yang menggoreng karena pekerjaan saya.”

Menurut berita yang ditulis pada dokumen pengadilan (1/3/225), banyak lanner yang beredar, termasuk salah satu bank swasta yang dimiliki oleh suami Ratna Galilee. PT ATS menerima kredit dari bank swasta dengan total RP82,3 miliar. Upaya telah dilakukan untuk melelang dua tanah dan berbagai properti yang diproduksi oleh Rp 3,4 miliar.

Di sisi lain, RP 3,6 miliar pemilik tanah di Kalimantan Selatan juga memiliki catatan utang dan terbatas pada alat berat dan $ 49,9.000.

Pada 224 Desember, pada 224 Desember, Surbaya terlihat dari SIP Pengadilan Distrik, Pengadilan Distrik Surbaya memutuskan di perusahaan pertambangan Muhammad Sawani, sementara Pt. Tanggung jawab pembayaran pinjaman atau pinjaman oleh Ujgarh Teju SEJAVATI (ATS). Kasus ini terdaftar di 38/PDD.SUS-PPPU/2024/PN NIAAA SBY.

Pengadilan Distrik Surbaya menetapkan situasi PKPU sementara. Pengadilan mengatakan, “PKPU I, Pt. Anujera Tuji Sejti dan PKPU II, terdakwa Sakani, menetapkan posisi untuk menunda tanggung jawab (PKPU) selama 44 hari,” kata pengadilan. Sabtu (1/25 /2025) dipandang sebagai Detakcom.

“DPR akan menghubungi KPU sebelum 11 Juli, mendiskusikan batas usia video PKPU CAGB” (WES/DAR).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top