Jakarta –
Penyanyi yang bersaing untuk kompetisi pada hari Senin (27/2025) pada pukul 18:00 WIB di kota Plurambangan, Banwanji. Ibu Danada diumumkan tentang kematian hati yang menyebabkan pulsa edema. Dia biasa melakukannya, karena dia menjalani perawatan diabetes yang lama.
Setelah mendengar berita sedih, Dunada berada di Jakarta segera berteriak segera dengan daratan Surabaya. Itu datang ke Selasa pagi (28/28/2025) sekitar pukul 06.00 wib.
Denada mengacu pada kekuatan yang luar biasa di tengah -tengah kehilangan yang dalam dengan mandi pada ibunya. Proses mandi dilakukan di WIB 10:30 setelah pengumpulan keluarga inti.
“Ya, Dina bergabung dengan pertempuran. Siapa yang kuat dan dia lebih kuat.
Tubuh Kompetisi Emilia dibudidayakan di Masjid Al Hadi, Luncga, gratis. Kemudian dimakamkan di foto Kemot TPU, Banyuwangi. Seluruh keluarga membantu mengirim almarhum di tempat terakhir, termasuk dua putra, Muhammad dan Kaisar.
Denada juga dalam proses pemakaman. Namun, ia memilih untuk tinggal di dalam mobil selama prosesi dan keluar ketika mayat itu dimakamkan.
“Di dalam mobil, itu tidak cukup kuat untuk kesedihan. Tidak peduli apa itu di kuburan jika Anda menyebarkan bunga,” itu ditangkap.
Setelah penguburan, dia berdoa Danada ke kuburan ibunya. Pada kesempatan yang sama, mereka mengingat hubungan yang hangat dan romantis yang dimiliki ibu mereka saat ini.
“Anda dapat mengatakan bahwa hubungan dengan Mama tidak tahu mengapa romansa.
Untuk Denada, Emilia contecis berubah atau tidak. Ibu saya adalah panutan dalam hidup, sebagai seorang wanita dan seorang ibu.
“Ibu terbaik adalah semua yang mengajarkan saya untuk menjadi seorang wanita, seorang ibu dan seorang pejuang,” tangisan Danada menangis di mata. Video: Denada memberi tahu Konser Spirit of Emilia untuk Konser “(AHS / WES)