Jakarta –
Setelah pengangkatan Amerika Serikat, Donald Trump meneruskan rencananya untuk lebih dekat dengan pemerintah Cina. Langkah ini telah mulai dilakukan dengan menghentikan aplikasi Tictok selama 75 hari ke depan.
Dengan meluncurkan Financial Times pada hari Selasa (11.01.2025), Trump mengatakan Trump mengatakan bahwa Amerika Serikat berhak atas 50% dari aplikasi Tiktok untuk aplikasi yang ingin melanjutkan di tanah Paman Sami, yang melebihi tenggat waktu dan melebihi tenggat waktu, melebihi tenggat waktu.
Namun, jika permintaan penjualan tidak disetujui, presiden AS yang baru mengancam akan memperkenalkan tingkat impor yang penting untuk produk -produk Cina. Tentu saja, dengan kesadaran penuh, Trump tahu bahwa kebiasaan yang diusulkan akan memicu perang dagang antara kedua negara.
Selain itu, Trump juga percaya bahwa jika Cina tidak menyetujui perjanjian penjualan 50%, pemerintah AS akan memiliki nilai tertentu dalam video pendek yang terkenal Och. Jadi layanan pemblokiran dapat diperkuat.
“Jika saya tidak membuat kontrak, itu tidak memiliki nilai. Jika saya membuat kontrak, nilainya bisa satu triliun,” kata Trump ketika menandatangani perintah penegakan hukum.
“Akhirnya, Beijing menyetujuinya karena kami membawa tarif di Cina,” lanjutnya.
Perlu diingat bahwa Cina adalah salah satu dari tiga negara yang diancam dengan tingkat impor dengan Kanada dan Meksiko di posisi pertama mereka. Namun sejauh ini, Trump baru saja mengatakan rencananya untuk menyusun 25% bea cukai di Kanada dan Meksiko mulai 1 Februari.
Namun sejauh ini ia belum merencanakan untuk menetapkan tarif yang signifikan untuk China 60%, yang ia janjikan selama kampanye, yang juga menyoroti bagaimana pemerintah Trump dapat memiliki lebih banyak kontak langsung dengan kepala tirai bambu.
“Langkah untuk menunda kebiasaan Cina tampaknya menjadi alat negosiasi Tiktok.
Lihat “Video Trump yang dikenakan oleh 25% bea cukai dari Meksiko dan Kanada”:
(FDL/FDL)
