Denpasar –
Ombudsman Ombudsman Kabali melihat nilai -nilai wisatawan asing yang baik, aplikasi dan pertahanan.
Karena, sampai sekarang, tidak semua wisatawan asing menerima tata kelola berdasarkan Kontrol Distrik (Kehilangan) No. 6 dari 2023 biaya untuk 20 wisatawan.
“Menurutnya, itu sebenarnya bisa berguna.
“Hanya itu tahun lalu Anda bekerja. Tapi kami melihat bahwa standar ini tidak berhasil,” kata Sri.
Dia menunggu penggunaan 2025 bekerja secara efektif. Ini untuk konsolidasi dan target dan ada manfaat yang harus didengar bersama, baik Nunes dan para tamu datang ke Bali.
“Faktanya, ini kemungkinan besar akan dilakukan. Setelah itu menangani manfaatnya, itu dapat membantu saya untuk melayani di Cimai, Jawa Barat.
SRI dan menekankan penggunaan retensi dan evolusi budaya eksternal. Dia meminta kantor adat untuk langsung ke desa -desa tradisional untuk menyebarkan hasil wisata.
Demikian pula dengan pengelolaan limbah. Namun, penggunaannya harus adil dan efektif.
“Karena pendapatan dan pengeluaran tidak dibelanjakan, uang baru adalah biaya yang lama terlalu banyak,” katanya.
Menurutnya, peluang akuntansi ada di luar negeri. Dia juga menganggap bahwa peraturan regional (kerugian) juga harus mengendalikan negara -negara asing (alien) yang tidak membayar biaya.
“Pengembangan sistem pembayaran, termasuk orang asing tidak dibayarkan,” kata Sri.
Pada waktu itu, Sekretaris Provinsi Provinsi Provinsi (PETPROV) membuat Indra mengakui bahwa wisatawan asing akan diprioritaskan dalam perlindungan manajemen budaya dan residual.
“Turis asing terbiasa menjaga budaya dan menangani masalah limbah,” kata Indra.
“Ini adalah hal yang sangat penting bagi kami pada tahun 2025. Ini juga komitmen kami untuk menjaga ahli biologi berikutnya,” katanya.
Hingga Desember 2024, kunjungan asing ke pemerintah provinsi Bali telah mencapai lebih dari Rp 300 miliar seperti yang ditemukan pada 14 Februari 2024. Namun, jumlahnya dibayar sekitar 35% pengunjung asing. Periksa video “Level Wiskan untuk bersaing di Bali untuk membayar jumlah rendah” (FEM / FEM)