Jakarta –
Komisi Kamar IX mengundang BIPS Health dan Kementerian Kesehatan (Republik Indonesia Keemekes) untuk membahas kontribusi para peserta untuk National Medical Insurance (JKN). Pertemuan ini harus memutuskan apakah JKN dinaikkan pada tahun 2025.
“Kami akan duduk bersama untuk membahas hal ini. Kami (Komisi IX) memiliki undangan BIPS ke Jadwal Kesehatan, Kementerian Kesehatan dan semua negara terkait untuk membahasnya. Segera mungkin,” kata Ketua Dewan Perwakilan Rakyat IX IX IX IX IX IX IX IX IX IX IX IX IX IX IX IX IX IX IX IX IX IX IX IX Felly Estelita Runtuwen, Health Ball, Central Jakarta, Senin (2012 02.02.20).
Felli mengatakan pemerintah akan tetap bersama orang -orang yang tidak mampu. Namun, ia juga meminta kerja sama dengan mereka yang dapat melanjutkan setoran UKN mereka.
“Kerjasama bersama, jadi itu benar -benar dilindungi oleh semua orang Indonesia. Mari kita cari tahu para peserta yang ingin mereka bayar setiap bulan, dan mereka yang membayar sendiri,” tambah Felly.
Saat ini, BPPS Health juga meluncurkan program rehabilitasi 2.0 2.0 baru untuk peserta yang tidak aktif. Program ini menawarkan kontribusi dan diskon yang memfasilitasi beban pada para peserta.
Direktur BARVS Health Al Ghufron Muki mengatakan jumlah peserta JKN sebenarnya tidak sepenuhnya jauh. Sebelumnya, Bips Health mencatat bahwa peserta yang tidak aktif adalah sekitar 28 juta.
“Pada tahun 2024 Desember 28,85 juta Ada hutang, 21,48 triliun, dengan 28,85 juta, dan dipindahkan ke segmen keanggotaan lainnya, ”kata Ali Gufron.
“Dari semua utang yang sebelumnya ditransfer, ada (total) $ 7,37 triliun rp, $ 17,87 juta.
Dari tahun 2024 31 Desember Pada bulan Agustus, tercatat bahwa 1,73 juta orang berpartisipasi dalam program rehabilitasi dan 910,66 ribu. Para peserta kembali secara aktif. Dari BIPS ini, program kesehatan mengumpulkan dana mencapai 1,69 triliun. RP dengan rincian 923,76 miliar RP dan 767,09 miliar RP masih dalam proses pembayaran. Lihat video “Video: Jawaban menonton cod saat ditanya tentang kontribusi terhadap kesehatan bips pada tahun 2025” (dpy/up)