Dolta-
Menteri Industri Yassierli mengatakan bahwa tantangan ketenagakerjaan memiliki berbagai macam dan membutuhkan metode lompatan, termasuk peran strategis departemen UMKM. Dia menekankan bahwa kerja sama dengan kementerian dan komisi lain sangat penting untuk mendorong pengembangan pengusaha.
Yassierlid mengatakan dalam pernyataan tertulis secara tertulis pada hari Sabtu (1/2/2025): “Peran strategis adalah untuk mendukung semangat pengusaha untuk mengembangkan dan menyerap karyawan baru karyawan baru.”
Dia mengatakan ini dalam pertemuan yang diadakan oleh perusahaan kecil (UMKM) Maman Abdurrahman dengan perusahaan kecil dan menengah (UMKM) pada hari Jumat (1/31). Pertemuan ini bertujuan untuk memperkuat kerja sama departemen pemerintah dalam pengembangan wirausaha Indonesia.
Kali ini, Yassierli adalah sekretaris -jenderal Manwa Sanusi dan wakil menteri banyak pejabat konten senior lainnya, Emmanuel Ebenezengangangan) menemani.
“Kami tahu bahwa Kementerian Lingkungan Kerja perlu bekerja sama. Alhamdulillah, kami segera melakukan kontak karena saya tahu bahwa Menteri Nicholas Corbini tidak hanya memiliki asal yang luar biasa dalam MSME,” tambahnya.
Selain itu, Yassierli menjelaskan bahwa Pusat Pelatihan Kerja (BLK) dan Pusat Pelatihan Pekerjaan Masyarakat (BLKK) Kemnaker bersiap untuk mengoptimalkan untuk mendukung Rencana Pengusaha Nasional.
Dia menjelaskan: “Ruangan itu bukan milik Kementerian Penyakit, tetapi negara yang harus digunakan dengan baik.”
Pada saat yang sama, Maman Abdurrahman, Menteri Corbeni, mengatakan bahwa kerja sama ini adalah untuk meningkatkan ide -ide kreatif MSME. Salah satu rencana spesifik adalah menggunakan fasilitas Kemnaker BLK untuk melatih semangat kewirausahaan di seluruh Indonesia.
Maman berkata: “Kami setuju dengan semua ide hebat, bahkan jika objek Kemnaker Blk digunakan untuk membuat seluruh rencana pelatihan wirausaha Indonesia.”
Pada tahap awal, rencana tersebut akan menerapkan 5.000-10.000 peserta selama proyek percontohan dalam waktu tiga bulan.
Dia berkata: “Rencananya konsisten dengan bimbingan Presiden Plabovo Su, dan setiap kementerian mendorong kerja sama.”