Jakarta –
Seorang pramugari Cina berhenti bekerja di dunia dan memutuskan untuk kembali ke kotanya sendiri. Dia menjadi babi dan membuat Kuan dengan hasil yang baik.
Laporan SCMP, Kamis (23/2025) lahir di keluarga pedesaan di provinsi Hillongjiang utara -East. Setelah lulus dari universitas, yang bekerja sebagai pramugari lima tahun di Shanghai Airline.
Dia mengatakan bahwa pada waktu yang sulit, perusahaan hanya memiliki 2,5 yuan (sekitar 0,5,5 juta rp). Gajinya tidak bisa mengisi gaya hidupnya dan sering menginginkan uang untuk membeli tas mewah dari orang tuanya.
Namun, ia menyadari bahwa orang tuanya hidup medium dan berhutang pada kotanya sendiri sehingga mereka dapat mengirim uang kepadanya.
Pada Oktober 2022, ibunya mengetahui bahwa ibunya diam -diam mengambil beberapa langkah untuk mengambil tumor gemuk, yang berhenti dari pekerjaannya sebagai pramugari dan memutuskan untuk kembali ke rumah. Dia menyatakan rasa bersalah yang mendalam.
“Orang tua saya selalu memberi tahu saya kabar baik tetapi sembunyikan kabar buruk. Sekarang saya ingin bersama mereka dan tidak ingin menjauh dari rumah,” kata Yang.
Pada bulan April 2021, yang menduduki sebuah peternakan babi yang dimiliki oleh kerabat dan mulai memelihara hewan -hewan ini. Dia berbagi pertaniannya di media sosial dan mengumpulkan sekitar 1,2 juta pengikut.
Dalam video, yang menyiapkan daging babi, memberi makan babi dan membersihkannya. Kontennya lebih menarik saat berada dalam gaun yang indah untuk berinteraksi dengan anggur yang sedang tidur.
Dia masih bersemangat meskipun dihadapkan dengan tantangan pedesaan.
“Sekarang saya bisa bersama orang tua saya. Saya sangat senang dan bahagia,” katanya.
Yang telah mengklaim bahwa lebih dari 200.000 yuan (448 juta rp. Selama dua bulan terakhir, penjualan babi, babi dan ternak lainnya telah beroperasi, serta akun media sosial. Tentu saja, jumlahnya menjadi jauh lebih kecil daripada gaji.
Dia berharap untuk memperluas tanah miliknya di masa depan, membuka toko khusus dan memulai hotel. Tonton video “Video: Jika Pemerintah ingin membatasi usia media sosial, pengamat mengingatkan 2 hal” (SIM/FEM)
