Ekonomi Global Gonjang-ganjing, Bos BI Pede RI Masih Jadi Tujuan Investasi

Jakarta –

Indonesia adalah salah satu negara dari tujuan investasi strategis dengan kekakuan fundamental ekonomi yang kuat di tengah -tengah kondisi ketidakpastian global. Resistensi ekonomi adalah salah satu kunci pengembangan utama utama bagi negara ini.

Negara Bagian Indonesia mendukung proyeksi pertumbuhan ekonomi 2025. Tahun yang masih kuat dalam kisaran 4,7-5,5%, nilai tukar, memantau nilai tukar untuk pertukaran mata uang asing dan prospek positif untuk pertukaran mata uang asing dalam pernyataan dan perspektif positif positif Mata investor global yang dioptimalkan.

“Indonesia terus -menerus menjadi salah satu negara tujuan investasi dengan kaku ekonomi yang solid, mari kita berinvestasi di Indonesia!” Dia mengatakan Gubernur Banque Indonesia (BI) Perry Waritjio, dalam deklarasi selama pembukaan Forum Investasi Tahunan pada tahun 2025. Tahun, Jumat 24.09.2025.).

Perry mengatakan bahwa ada tiga hal penting yang membutuhkan keprihatinan pemain ekonomi untuk memperjuangkan sekarang melawan dinamika pembangunan ekonomi dan pasar keuangan global. Pertama, ekonomi global dan pasar keuangan akan selalu kewalahan dengan berbagai rasa tidak aman dan ketidakstabilan.

Ketidakpastian ini menyebabkan beberapa elemen seperti perlambatan dan pertumbuhan global yang berbeda, rantai negara dan negara -negara maju yang dapat mempengaruhi inflasi global, kekuatan dinamika aliran modal di negara -negara berkembang.

Kedua, untuk menjawab, Perry mengatakan investor harus memeriksa skenario yang berbeda sehingga keputusan investasi dapat diterapkan sebagai terukur untuk menetapkan strategi investasi. Ketiga, mengoptimalkan penggunaan teknologi, termasuk kecerdasan buatan (AI), untuk membantu berinvestasi dalam keputusan – proses penugasan.

Undangan panggilan lebih lanjut meningkatkan optimalisasi sinergi bank Indonesia dengan Asta Cita, yang dilakukan dalam fase politik nasional. Selain itu, ada berbagai pemilihan aset yang dapat memperhitungkan investor global, termasuk Indonesia milik negara dalam bentuk gelar bank dari Rupiah Rupiah (Serbia) dan Bank Indonesia dan Bank Asing Sukuk (SUVBI).

Selain itu, di tengah -tengah risiko ketidakpastian yang berkelanjutan dan volatilitas global, ada peluang dalam investasi yang dapat mempertimbangkan investor global, terutama dengan meningkatkan tunjangan mereka dalam berbagai cara pasar negara berkembang, termasuk Indonesia. (SHC / ARA)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top