Jakarta –
Untuk pertama kalinya di seluruh dunia, Kementerian Kesehatan Uganda, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan mitra lainnya saat ini memiliki percobaan efisiensi klinis pertama untuk spesies virus Ebola Sudan dan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk tes vaksin acak.
“Ini adalah pemeriksaan pertama yang mengevaluasi efisiensi klinis vaksin pada penyakit virus Ebolo Sudan,” yang dalam pernyataannya pada hari Jumat (7/2/2025).
Peneliti penting di University of Makerere dan Uganda Institute for Virus Research (UVRI), dengan dukungan dari WHO dan mitra lainnya, telah menunjuk uji coba dalam waktu empat hari sejak hama dikonfirmasi pada 30 Januari. Ini adalah pemeriksaan pertama yang menilai efisiensi klinis vaksin pada penyakit Ebola karena virus Sudan.
Calon vaksin menyumbangkan IAVI, dengan dukungan keuangan dari WHO, Koalisi untuk Inovasi untuk Kesediaan Epidemi (CEPI), Pusat Penelitian Internasional Kanada (IDRC), dan otoritas dan ambulans Komisi Eropa (Hera) dan dukungan dari Pusat Penyakit Pusat Kontrol dan Pencegahan Afrika (CDC Afrika).
“Penting untuk mencapai kesiapan yang lebih baik untuk pandemi dan menyelamatkan nyawa ketika hama terjadi,” kata Dr. Tedros Adhana Ghebreyesus, Direktur -General Who.
Gejala infeksi Ebola termasuk demam, kelelahan, nyeri otot, sakit kepala dan sakit tenggorokan, diikuti oleh muntah, diare, ruam dan pendarahan internal dan eksternal. Penyakit ini menyampaikan kontak dengan cairan yang terinfeksi dan jaringan tubuh.
Virus Ebola Sudan memiliki tingkat kematian yang tinggi, yang, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), membunuh setidaknya 40% terinfeksi. Uganda saat ini mengalami hama keenam yang terkait dengan Ebola.
Empat puluh kontak korban korban pertama akan divaksinasi pada tahap peluncuran ini, yang dilakukan dengan Uganda dan WHO. Sementara itu, Kementerian Kesehatan Uganda mengkonfirmasi bahwa 234 kontak terdaftar harus dipantau.
“Ini adalah titik balik terpenting dalam tanggap darurat kesehatan masyarakat dan menunjukkan kekuatan kerja sama untuk keamanan kesehatan global,” kata direktur yang mengatakan kepada Afrika Matshidiso Moeti.
“Jika terbukti efektif, vaksin akan semakin memperkuat langkah -langkah untuk melindungi masyarakat dari wabah di masa depan,” katanya. Tonton video “Video: Uganda mulai menguji vaksinasi Ebola” (Kna/Kna)