Ponorogo –
Ribuan ikan ditemukan di tempat -tempat wisata di Gebel Dead Danau yang mengapung di permukaan air. Apa fenomena alam ini?
Penemuan ribuan ikan memancing mati sehubungan dengan penampilan angin kencang bersama dengan udara dingin. Ini memicu belerang di bawah danau Ngebel.
“Ini adalah fenomena alami, pemicu angin besar bersama dengan udara sulfur -trigger,” kata pemilik kandang Hadi Santoso kepada wartawan pada hari Kamis (6/2/2025).
Hadi menambahkan bahwa Hans Tilapia meninggal sekitar 50 hingga 60 persen. Jika dikonversi, Hadi mengklaim dia kehilangan puluhan juta rupiah. Karena jumlah ikan mati mencapai ratusan kemenangan.
“Kandang ribuan ikan. Jika kita ditimbang, kamu bisa banyak ton. Ya, kehilangan puluhan juta,” tambah Hadi.
Menurutnya, ikan sekarat segera dimakamkan untuk daun darat. Sementara ikan yang masih bisa diselamatkan biasanya didukung oleh semprotan air.
“Dampak pada petani, petani ikan menderita kerugian. Apakah mungkin untuk membuat fenomena alam,” kata Hadi.
Sementara pemilik kandang lain, saya Prastyono mengklaim membuat roda air untuk meningkatkan kadar oksigen di dalam air. Biasanya dalam pemulihan 2 hingga 3 hari dan ikan dapat dikonsumsi lagi.
“Saya biasanya menempatkan roda air yang sama agar tidak mendapatkan makanan dalam beberapa hari untuk sembuh,” kataku.
Menurutnya, petani tidak dapat memprediksi kejadian ini, karena biasanya tidak dapat diprediksi sebelumnya. Dia juga mengundurkan diri ke fenomena alam ini meskipun dia harus menanggung kerugian.
“Alasannya adalah karena ada angin besar, udara dingin. Akhirnya dia mengapung, mati,” pungkasnya.
—–
Artikel ini telah muncul di ANBALI NEWSjatim. Lihat video “Video: Kemenpar berencana membuat paket wisata yang mencakup Ponorogo Reog” (WSW/WSW)