Jarta –
Badan Statistik Pusat (BPS) melaporkan tahun ini untuk tahun 2025 per bulan atau MTM dan satu tahun untuk tahun ini dan pada bulan Desember 2024 dari 106,80 menjadi 106,80 pada Desember 2024, pengurangan indeks harga konsumen atau penurunan dari 106,80 menjadi 105.99 pada Januari 2025 hingga 106.80 hingga 105.99.
Kepala akting BPS Amalia Edinengagar Vidyasanti mengatakan, “Nomor bulanan atau bulanan selama sebulan di bulan Januari, akan sama karena perbandingannya sama, yaitu Januari 2025.”
Amiya melakukan deflasi terakhir kali pada konferensi pers di Jakarta pada konferensi pers pada hari Senin (3/2/2025 (3/2/2025 (3/2/2025.).
Kelompok deflasi bulanan terbesar adalah dari kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar domestik, dengan 9,16% kesalahan.
Amalia mengatakan kelompok itu berkontribusi -1,44% deflasi. Objek utama menjadi kekuatan motivasi untuk deflasi kelompok ini, biaya kekuatan yang berkontribusi pada deflasi 1,47%. Barang -barang lain yang berkontribusi pada dekomposisi adalah 0,03% tomat, mentimun, kereta api dan deflasi biaya transportasi udara dengan kontribusi masing -masing 0,01%.
“Namun, ada objek yang berkontribusi terhadap inflasi, termasuk paprika merah dan merica, yang berkontribusi pada inflasi 0,19% dan 0,17%, ikan segar, minyak goreng dan bensin masing -masing sebesar 0,03% yang diberikan L -inflasi,” katanya.
Amalia mengatakan, ketika muncul berdasarkan komponennya, deflasi pada Januari 2025 adalah karena dipimpin oleh pemerintah yang diatur oleh pemerintah. Komponen utama mengalami inflasi 0,30%, di mana komponen ini telah berkontribusi 0,20%inflasi. Barang utama telah berkontribusi pada biaya menyewa minyak, perhiasan emas, rumah, bubuk kopi, mobil dan sepeda motor dalam inflasi.
Kelompok ini mengalami deflasi 7,38% untuk komponen harga yang diatur pemerintah, dengan deflasi 1,44% karena biaya listrik, tarif transportasi udara dan biaya kereta api.
Dia mengatakan, “2, 95% pengalaman inflasi untuk komponen nilai yang tidak stabil. Komponen ini berkontribusi 0,48% inflasi. Objek utama berkontribusi inflasi pada komponen nilai turbulen, cabai merah, lada keyan dan ayam adalah daging,” pungkas mereka. (FDL / FDL)