Jakarta –
Kasus pneumonia di Indonesia telah meningkat lebih dari tiga kali, serta total kematian dalam satu tahun. Kementerian Kesehatan Indonesia mendaftarkan 188 kematian pneumonia pada tahun 2024, dengan hanya 52 orang pada tahun 2023.
Peningkatan kasus pneumonia sering dilaporkan hingga awal Januari pada akhir Desember. Data berikut: 2023330 kasus53 kematian 20241.278 Kasus 188 GEM Januari 2025105 Kasus12 Kematian
Pneumonia adalah masalah influenza. Rasley Jainuddin, seorang ahli medis internal di Fakultas Universitas Indonesia (FK UI), mengingatkan orang -orang bahwa perbedaan dalam gejala demam harus mulai memburuk atau mulai menderita komplikasi.
Demam, biasanya termasuk dalam bagian ringan, demam, hidung tersumbat, tetapi pulih selama empat hingga sembilan hari. Demam membutuhkan perawatan panjang dengan komplikasi.
Orang yang merupakan kepala kelompok medis rumah sakit Mary di Mary Silengsi dan kepala pemasangan HD pemasangan HD pemasangan HD instalasi HD instalasi HD instalasi HD dalam instalasi HD instalasi HD dalam instalasi HD instalasi HD dalam instalasi HD di dalam Instalasi HD Dalam Instalasi HD, Instalasi HD dalam Instalasi HD dalam Instalasi HD dalam Instalasi HD dalam Instalasi HD dalam Instalasi HD Instalasi HD dalam Instalasi HD Instalasi HD Instalasi Instalasi HD HD Instalasi HD Instalasi HD Instalasi HD HD Instalasi HD Instalasi HD HD /2024 ) Kontak AFP.
“Kencing, nyeri dada, batuk dan meningkatnya gejala demam.”
Rasley juga memperingatkan risiko komplikasi influenza yang menyebabkan infeksi otak, seperti meningitis. Dalam hal ini, kesadaran seseorang dapat dikurangi.
Kondisi komplikasi influenza adalah yang paling rentan terhadap anak -anak di bawah usia lima tahun, 65 tahun dan lebih tua, dan gangguan kekebalan yang rendah, pasien asma dan obstruksi kronis (COPD) penyakit paru -paru.
Vaksinasi untuk mencegah risiko demam adalah masalah. Peluang keberhasilan dalam mencegah gejala parah setelah vaksin mencapai 70 persen.
“Mereka kurang terpengaruh oleh demam dan komplikasi yang parah,” pungkasnya. Tonton video “Video: Lanjutkan bertemu pneumonia pada anak -anak” (SAO/SAO)