Jakarta –
Patung raksasa berbentuk aneh menjulang di atas galeri seni di Wellington. Selandia Baru Ini akan dihapus dalam waktu dekat.
Patung tangan raksasa bernama Quasi telah terlihat di kota ini selama sekitar lima tahun. Karya pematung Australia Ronnie van Hout berdiri setinggi hampir 5 meter dan memperlihatkan wajah manusia yang tidak tersenyum.
Menurut AP, Minggu (11/03/2024), patung Kuasi mendapat tanggapan beragam dari warga. Dari yang menganggapnya menjengkelkan, hingga yang menganggapnya lucu. Lima tahun setelah kontroversi tersebut, Quasi akan dipindahkan dari atap galeri ke lokasi baru. Menurut pernyataan galeri
Anggota Dewan Kota Wellington Ben McNulty mengatakan pemindahan patung aneh itu bisa menjadi kabar baik. Tapi itu mungkin juga berita buruk. Faktanya, dia secara pribadi menyukai patung itu. dan sedih dengan berita pemindahan patung tersebut.
“Ini bisa menjadi hari baik atau hari buruk bagi Wellington. Dan tidak banyak di antaranya. Sendiri, Saya turut berduka cita atas hilangnya patung tersebut,” ujarnya.
Bahan kuasi patung terbuat dari baja, polistiren, dan resin, kemudian bentuk patung Kuasi tersebut dipindai dengan tangan dan wajah Van Hout. Nama tersebut terinspirasi dari Quasimodo, tokoh dalam novel The Hunchback of Our Lady of Victor Hugo
Quasi pertama kali ditampilkan di Christchurch pada tahun 2016, namun perdebatan di media lokal menyoroti alasan pemindahan patung tersebut. Seseorang mengatakan salah satu jarinya tidak terlihat dengan benar.
Van Hout mengucapkan kalimat: “Mungkin patung virtual itu hanya ingin dicintai.” Debut Quasi di tahun 2019, kata McNulty, adalah saat Quasi pertama kali tampil di depan umum. Banyak orang mengira patung ini adalah patung sawi karena bentuknya yang aneh.
“Pada awalnya, banyak orang seperti, ‘Monster apa ini?’” kata McNulty.
Seiring berjalannya waktu, dukungan terhadap Quasi semakin bertambah seiring bertambahnya jumlah orang di Civic Square (tempat galeri berada). Katanya mereka menyukai patung itu. Dan salah satunya adalah Anja Porthouse yang akhirnya bahagia karena sudah terbiasa melihat Kwazi.
“Itu menjengkelkan, tapi sekarang ini adalah bagian penting dari Wellington,” kata Anja.
Quasi nantinya akan diangkat dengan helikopter ke lokasi rahasia di Australia. Pencipta Quasi, van Hout, mengatakan sejarah Quasi di kawasan itu akan segera berakhir dan Quasi akan dirindukan oleh masyarakat Wellington.
“Semuanya akan berakhir. Saya yakin patung ini akan dirindukan. Tapi mimpi buruk itu mungkin harus kembali ke awal,” kata Van Hout.
Kabar kepindahan Quasi menuai banyak reaksi di media sosial. Mulai dari keterkejutan hingga humor hingga kutukan yang dikatakan terkait dengan Quasi, patung tersebut telah menjadi simbol bagi Wellington selama masa-masa sulit. Ketika kota-kota menghadapi tantangan seperti bangunan yang rawan gempa dan perpecahan politik,
Beberapa komentar di media sosial berspekulasi tentang lokasi baru Quasi. Salah satu netizen di media sosial X mengatakan Quasi akan dipindahkan ke sebuah kota di Belanda.
“Dia akan ke Den Haag,” tulis seorang netizen.
Jane Black, kepala eksekutif Wellington Sculpture Trust, sangat terpukul dan mengatakan Quasi akan sangat dirindukan ketika dia tidak lagi berada di Wellington.
“Dia akan dirindukan,” kata Jane.
Sementara itu, Wali Kota Wellington Tory Whanau mengaku lega melihat langkah Quasi.
“Sendiri, Saya ingin melihatnya pindah ke tempat lain untuk melakukan perubahan. Saya kira banyak yang melegakan,” ujar Tory. Saksikan video “Menlu Selandia Baru puji KKB karena melepas pilot Susi Air” (upd/wsw)