Jakarta –
Ali Abulban memiliki lebih dari 940.000 pengikut di TikTok. Ia kerap mengunggah karikatur pernikahannya ke publik, namun tidak ada yang mengira ia bisa menjadi seorang pembunuh.
Abolban berada di Angkatan Darat AS dan bertugas di Jepang. Di sana ia bertemu istrinya, Anna, yang berasal dari Filipina.
Abulban sepertinya sudah lama berada dalam masalah. Dia dipecat dari militer setelah dituduh berkelahi dengan temannya. Akhirnya, Abulban dan Anna pindah ke Virginia, tempat keluarganya berada.
Abolban dan Anna menikah pada tahun 2017 dan memiliki seorang putri. Setelah itu, Abulban mulai membuat Tik Tok dengan akun bernama Jinkid. Kontennya berupa video komik.
Terkadang Anna menjadi cameo dan membantu Abulban dalam pengambilan gambar. Akhirnya, ia menjadi selebriti influencer dan pindah ke apartemen mewah di lantai 35 San Diego. Karena pada dasarnya Anna cantik dan bergaya sehingga dia terkenal dan memiliki banyak penggemar.
Lambat laun netizen menyadari ada masalah dalam hubungan rumah tangga Abulban dan Anna. Abolban kecanduan kokain, dia bahkan meminum obat tersebut saat siaran langsung. Tak jarang, ia mengkritik istrinya dan menuduhnya melakukan perselingkuhan di depan banyak orang.
Selain itu, Abulban juga beberapa kali menggunakan kata-kata kasar atau kekerasan verbal dalam video yang diunggahnya. Awalnya Anna enggan bercerai karena takut Abulban akan membawa anaknya pergi, namun akhirnya dia melaporkan Abulban ke polisi karena kekerasan dalam rumah tangga.
Pada 18 Oktober 2021, Anna meminta Abulban keluar dari apartemen mereka. Anna juga mengatakan bahwa pernikahan mereka sudah berakhir. Dikatakan bahwa Abulban mendorong Anna hari itu dan mengancam Anna untuk melaporkan kejahatan tersebut. Abulban pun pergi ke hotel.
Namun yang Anna tidak ketahui adalah Abulban mempunyai kunci cadangan. Ketika Anna meninggalkan rumah pada tanggal 21 Oktober, Abolban datang ke apartemen dan mengunduh spyware ke iPad anak mereka.
Suatu hari, Ana mengajak temannya Rayborn Cardenas Barron (29) ke apartemen. Saat itu, anak Anna sedang bersekolah.
Abulban diam-diam mendengar istrinya dan Rayburn tertawa dan berbicara melalui penyadapan telepon. Yakin keduanya berselingkuh, Abulban berlari ke apartemen sambil membawa pistol.
Ketika dia masuk, Abolban menemukan Anna dan Rayburn di sofa. Abulban menembak Rayburn di leher, wajah dan kepala dari jarak dekat. Dia kemudian menembak kepala Anna.
Setelah pembunuhan itu, Abulban menelepon ibunya dan menceritakan apa yang telah dilakukannya. Ia bahkan mengirimkan foto mayat Anna dan Rayborn untuk membuktikannya.
Abulban kemudian meninggalkan apartemen dan berangkat menjemput putrinya dari sekolah. Dia memberi tahu putrinya yang berusia lima tahun bahwa dia telah menyakiti ibunya. Singkatnya, dia ditangkap oleh polisi dan ditahan.
Dalam persidangannya awal tahun ini, Abolbon tidak menyangkal telah membunuh Anna dan Raybon. Namun, dia mengatakan hal itu disebabkan oleh psikosis akibat obat-obatan yang disebabkan oleh konsumsi kokain dalam jumlah besar. Pada bulan Mei, juri memutuskan Abulban bersalah atas pembunuhan tingkat pertama.
Abulban mengeluarkan pernyataan dan tindakannya menyebabkan penyakit mental dan penyalahgunaan narkoba. Dia menyerang juri secara verbal dan mengeluhkan hukuman atas kejahatannya.
“Secara pribadi, saya percaya bahwa setiap orang harus bisa mendapatkan pembebasan bersyarat karena setiap orang memiliki kemampuan untuk berubah. Menurut saya, dipenjara selamanya tidak seperti dikirim ke neraka,” kata Abolban.
Hakim tidak menerima alasan Abulban dan bersikeras bahwa pembunuhan itu disengaja.
Hakim menegaskan, penembakan dalam hitungan ANBALI NEWS setelah memasuki apartemen jelas menunjukkan niat membunuh. Seperti dilansir Mirror.
Saksikan video “Video: Pendapat Kejati Palembang Tentang Keluarga Tersangka Pembunuh Siswa SMP di Demonstrasi” (Dengarkan/Dengarkan)