Wisata Goa di India yang Kian Meredup, Harganya Terlalu Mahal

Goa –

Perjalanan ke Goa, yang dulunya merupakan surga pantai India. Namun, kawasan tersebut saat ini sedang mengalami penurunan pariwisata.

Banyak pelaku industri dan pariwisata memperhatikan penurunan jumlah pengunjung asing. Penurunan jumlah wisatawan telah memicu kekhawatiran bahwa Goa akan kehilangan daya tariknya karena meningkatnya persaingan dari destinasi wisata yang lebih murah dan berkembang pesat di Asia Tenggara.

Diambil dari Business Today, Sabtu (9/11/2024), seorang pengusaha bernama Ramanuj Mukherjee baru-baru ini mengungkapkan keprihatinannya melalui media sosial terhadap menurunnya jumlah wisatawan mancanegara.

Ia membandingkan data kunjungan wisatawan tahun 2019 hingga 2023 dan melaporkan wisatawan mulai berkunjung ke negara tetangga yang kerap didominasi Inggris dan Rusia.

“Wisatawan asing sudah mulai meninggalkan Goa. Wisatawan Rusia dan Inggris yang biasa datang setiap tahun kini menuju Sri Lanka,” ujarnya.

Mukherjee juga menambahkan, meski wisatawan domestik masih mengunjungi Goa, mereka sudah mulai mengevaluasi kembali destinasi wisata tersebut karena kenaikan biaya dan dugaan eksploitasi wisatawan.

Data yang dibagikan Mukherjee menunjukkan situasi yang mengkhawatirkan. Ia menjelaskan, pada tahun 2019, Goa menerima 8 juta wisatawan domestik dan 8,5 juta wisatawan asing. Namun pada tahun 2023, jumlah wisatawan domestik akan tetap sebesar 8 juta, sedangkan jumlah wisatawan asing akan turun signifikan menjadi hanya 1,5 juta.

Data menunjukkan penurunan tajam yang menimbulkan pertanyaan mengenai kebijakan dan infrastruktur perhotelan di negara tersebut.

Suraj Balakrishnan, seorang investor dan pembicara TEDx, menyatakan keprihatinannya atas penurunan pendapatan dan melihatnya sebagai peringatan bagi pihak berwenang untuk meningkatkan promosi guna menarik wisatawan ke Goa lagi.

“Ini adalah peringatan yang sangat dibutuhkan bagi sektor pariwisata di Goa dan India secara umum. Tidak mungkin untuk terus mengenakan harga tinggi untuk pengalaman biasa dan mengharapkan wisatawan untuk terus berdatangan,” katanya.

Banyak wisatawan kini mulai mencari pilihan yang lebih murah di Asia Tenggara, dengan negara-negara seperti Thailand dan Vietnam yang menawarkan pantai yang indah, infrastruktur yang baik, dan pengalaman perjalanan yang lebih lengkap dengan harga yang lebih murah.

Seorang pengguna media sosial bernama Naveen Varshneya juga berkomentar bahwa negara Asia Tenggara tersebut melonggarkan aturan visa dan mempromosikan pariwisata. India, khususnya Goa, terus mempertahankan harga rumah tidak berubah.

“Semua destinasi wisata India (kecuali wisata kuil) akan menghadapi kenyataan pahit. Jika mereka gagal menyelesaikan masalah seperti harga tinggi dan kualitas yang tidak konsisten pada sektor pariwisata India, destinasi wisata India mungkin menjadi kurang menarik,” tulisnya.

“Goa memiliki infrastruktur yang sangat buruk dibandingkan destinasi pantai internasional lain yang pernah saya kunjungi,” tulis komentator lainnya.

Sebagai perbandingan, netizen menyatakan bahwa Kota Phuket di Thailand menawarkan perumahan yang lebih baik dan harga yang lebih murah. Pada Desember 2023, Goa kalah bersaing dengan destinasi Asia Tenggara karena kenaikan harga. CFO Vijay Mehta mengatakan lebih murah terbang ke Phuket, Thailand dibandingkan ke Goa.

“Bepergian ke Hanoi lebih murah dibandingkan pergi ke Goa. Vietnam kini menjadi Thailand baru dengan pilihan tur grup yang dapat diandalkan, penerbangan langsung, dan nilai uang yang lebih baik,” ujarnya.

Mehta juga menunjukkan bahwa kenaikan harga real estat di India menaikkan harga hotel di Goa, menjadikan destinasi seperti Bali dan Hanoi lebih menarik dan terjangkau bagi wisatawan. Saksikan video “Menjelajahi Wisata Sejarah di Goa Gajah di Gianyar” (upd/wsw)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top