Prabowo Siapkan Danantara, Bagaimana Nasib INA?

Jakarta –

Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto telah membentuk Badan Pengelola Investasi Energi (BP) Anagata Nusantara (Danantara). Lalu bagaimana nasib badan pengawas investasi yang ada saat ini, Otoritas Investasi Indonesia (INA)?

Ketua BP Danantara Investment Muliaman Hadad mengatakan INA akan dimasukkan ke dalam Danantara.

Kata Muliaman di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (6/11/2024) “(Berakhirnya INA?) Nanti dimasukkan. Nanti dimasukkan di Danantara.”.

Berdasarkan dokumen yang diperoleh ANBALI NEWS, BP Investasi Danantara secara bertahap disiapkan pemerintah selaku pimpinan BUMN untuk melakukan konsolidasi berbagai aset perusahaan pelat merah.

Pada tahap awal, dana dan aset kelolaan Danantara akan mencapai $10,8 miliar atau Rp 170,62 triliun (Rp 15.799) dari INA. Langkah selanjutnya adalah menambah total 7 BUMN di Danantara.

Ketujuh perusahaan pelat merah tersebut adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT PLN (Persero), PT Pertamina (Persero), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Telkom Indonesia (Persero) ) Tbk. Dan perusahaan pertambangan nasional dengan MIND ID.

Jika merger berjalan lancar, Danantara diperkirakan akan mendapatkan dana sebesar AUM$600 miliar atau sekitar Rp9,479 triliun. Jumlah itu diperkirakan mencapai $982 miliar pada tahun depan.

Secara lebih luas, Danantara diharapkan menjadi Sovereign Asset Fund (SWF) atau perusahaan investasi terbesar keempat di dunia.

Tonton juga videonya: MPR dukung Prabowo hapus utang UMKM-Petani: Berpihak pada rakyat.

(Jam / jam)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top