Trump Jadi Presiden, Raksasa Chip Taiwan Ketar ketir

Jakarta –

Pembuat chip terbesar di dunia Taiwan Semiconductor Manufacturing Co. (TSMC) dan Samsung juga merasa gugup. Mereka menghadapi ketidakpastian mengenai pendanaan untuk UU CHIPS, yang sangat penting bagi ekspansi mereka di AS setelah Donald Trump memenangkan kursi kepresidenan.

Trump tidak menyetujui Undang-Undang CHIPS, yang disahkan pada Agustus 2022 di bawah kepemimpinan Presiden Joe Biden, yang akan mendukung produksi chip dalam negeri AS dengan menyediakan dana untuk membangun pabrik semikonduktor di wilayah AS.

Trump mengatakan ketika Joe Rogan muncul di podcast bahwa alih-alih menerapkan undang-undang CHIPS yang ditakuti, dia akan menerapkan tarif sehingga perusahaan teknologi dapat membuat semikonduktor di AS.

“Kami membayar miliaran dolar agar perusahaan-perusahaan kaya datang dan meminjam uang serta mendirikan perusahaan chip, dan mereka tidak memberi kami perusahaan yang bagus,” kata Trump seperti dikutip ANBALI NEWSINET dari Taipei Times. Ia bahkan menuduh Taiwan mencuri industri chip Amerika.

Intel, TSMC, dan Samsung adalah penerima utama pendanaan CHIPS ACT, dengan masing-masing $8,5 miliar, $6,6 miliar, dan $6,4 miliar. TSMC dan Samsung juga dijanjikan pinjaman pemerintah dan kredit pajak investasi, yang ketentuannya dapat berubah sewaktu-waktu.

Menurut perusahaan tersebut, UU CHIPS sangat penting untuk rencana ekspansi mereka di AS, dan distribusi dana akan mempengaruhi kecepatan dan skala konstruksi. Namun karena rumitnya transaksi, sebagian besar dana mungkin tidak akan disalurkan sebelum Biden meninggalkan jabatannya.

TSMC dan Samsung juga menghadapi penundaan produksi di pabrik mereka di AS. Perusahaan-perusahaan di Asia menghadapi kemunduran karena tingginya biaya, kekurangan tenaga kerja, dan perbedaan budaya kerja, kata laporan itu.

Karena masalah ketenagakerjaan, TSMC telah menunda pabrik pertama di Arizona hingga 2024-2025 dan pabrik kedua hingga 2027-2028. Samsung juga menunda produksi di pabrik tersebut dari tahun 2024 hingga 2026.

Rob Atkinson, ketua Yayasan Teknologi Informasi dan Inovasi, mengatakan pemerintah Baidin harus segera mencairkan dana tersebut. Namun, Atkinson yakin pencabutan UU CHIPS oleh Trump tidak mungkin terjadi karena pabrik TSMC di Arizona dan pabrik Samsung di Texas berada di negara bagian dengan dukungan kuat dari Partai Republik.

Dana ini dialokasikan oleh Kongres dan tidak dapat ditransfer. Namun, Atkinson mengatakan Trump mungkin masih mencoba memperlambat atau membatasi penyaluran dana tersebut. Tonton videonya: “Video: Akankah Elon Musk Bergabung dengan Kabinet Donald Trump?” (fyk/asj)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top