Jakarta –
Elon Musk, CEO Tesla sekaligus orang terkaya di dunia, mengalami peningkatan kekayaan bersih sekitar 20 miliar dolar atau sekitar Rp 315 miliar setelah Donald Trump mengklaim kemenangan dalam pemilihan presiden AS. Investor yakin Musk dan perusahaannya akan mendapat keuntungan dari kemenangan Trump.
Sekitar $13 miliar dari kenaikan tersebut terjadi ketika harga saham Tesla naik 12,7% menjadi $283,24 selama kemenangan Trump, dari harga penutupan hari sebelumnya sebesar $251.
Musk memiliki lebih dari 411 juta saham Tesla, atau sekitar 13%, menjadikannya pemegang saham individu terbesar. Musk juga memiliki saham besar di jejaring sosial X, sebelumnya Twitter, dan di perusahaan teknologi luar angkasa SpaceX. Menurut daftar real-time Forbes, kekayaan bersih Musk terakhir diperkirakan mencapai $285,2 miliar.
Reli saham Tesla menambahkan sekitar $120 miliar ke nilai pasarnya, menjadikan valuasinya menjadi lebih dari $900 miliar untuk pertama kalinya sejak Juli 2023. Musk diketahui telah menyumbangkan hampir $120 juta dolar untuk kampanye Trump dan secara aktif berkampanye untuknya.
Dalam pidato kemenangannya, Trump memuji Musk, menyebutnya sebagai bintang yang sedang naik daun dan supergenius. Trump menyoroti pencapaian SpaceX dan manfaat layanan komunikasi satelit Starlink selama Badai Helene.
“Musk adalah sebuah karakter, dia adalah orang yang spesial, dia adalah seorang yang super jenius. Kita harus melindungi para jenius kita, kita tidak memiliki banyak dari mereka,” kata Trump dalam pidatonya yang dikutip ANBALI NEWSINET dari Newsweek.
Kemenangan Trump diperkirakan akan membawa perubahan signifikan pada industri kendaraan listrik. Meskipun pemerintahannya dapat mengurangi dukungan dengan menghilangkan insentif pajak atas pembelian, Tesla dapat memperoleh manfaat dari berkurangnya persaingan dan hambatan peraturan.
Masa jabatan Trump yang kedua dapat berarti berkurangnya peraturan yang akan menguntungkan bisnis Cybercab Tesla, yang juga dikenal sebagai Robotaxi. Persetujuan peraturan akan diperlukan untuk meluncurkan layanan sesuai rencana pada akhir tahun 2025.
Sebelumnya, Trump memiliki pandangan negatif terhadap pasar kendaraan listrik dan bahkan mengatakan bahwa pembeli kendaraan listrik akan membusuk. Dalam wawancara pada Maret 2024, ia mengatakan memproduksi kendaraan listrik terlalu mahal.
Sejak kedekatannya dengan Musk, Trump tampaknya berubah pikiran. “Saya dukung mobil listrik. Saya harus dukung, karena Elon sangat mendukung saya. Jadi saya tidak punya pilihan,” ujarnya.
Namun, dia mengkritiknya: “Saya mengendarainya dan ini adalah mobil yang bagus, tapi tidak cocok untuk semua orang,” kata Trump baru-baru ini. Simak video “Video: Elon Musk Serahkan Rp 15 Miliar Jelang Pilpres AS, Berakibat Hukum” (fyk/fyk)