Beda Ruam Akibat Flu Singapura VS Cacar Air, Begini Membedakannya

Jakarta –

Penyakit mulut dan kuku atau Hand, Foot and Mouth Disease (HFMD) yang juga dikenal dengan nama Flu Singapura masih terus mewabah di kalangan anak-anak Indonesia. Kasus penyakit mulut dan kuku pada anak yang tercatat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI semakin meningkat setiap tahunnya.

Ketua Pokja ISPA Kementerian Kesehatan Dr Nani Rizkiyati, MKes ditemui dalam Agenda Kalbe di Jakarta, Rabu (11 Juni 2024). .

PhD. Nani mengatakan 6.500 kasus akan tercatat pada awal tahun 2024, menjadikan angka mencurigakan menjadi 27.417. Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur memiliki jumlah kasus tertinggi, dengan penularan juga meningkat di Jakarta, Kalimantan, dan Bali.

Dokter spesialis anak dr Kanya Ayu Paramastri, SpA mengatakan, gejala penyakit tangan, kaki, dan mulut seringkali mirip dengan penyakit lain, seperti cacar air dan campak.

Namun yang membedakan penyakit tangan, kaki, dan mulut dengan cacar air adalah pada ruam merah dan lesi di tubuh anak Anda. Setelah tertular penyakit tangan, kaki, dan mulut, bisa muncul bintik-bintik merah di tangan, lengan, tungkai, bokong, dan mulut.

Cacar air jarang menyerang mukosa mulut, meskipun hal ini mungkin jarang terjadi. Cacar air juga jarang menimbulkan lesi pada telapak tangan dan telapak kaki.

Orang tua harus waspada jika terjadi gejala penyakit tangan, kaki, dan mulut yang parah. Gejala fatal dari penyakit ini termasuk dehidrasi, kelemahan akut, sangat jarang buang air kecil, dan sesak napas.

“Jika ada tanda-tanda memburuk, segera bawa ke dokter atau rumah sakit. Dikhawatirkan kondisi ini bisa berkembang menjadi komplikasi serius penyakit tangan, kaki, dan mulut,” kata dr Kania.

Dr Kanya mengatakan ada beberapa cara untuk mencegah penyakit tangan, kaki, dan mulut menular ke anak-anak. Mulai dari menjaga kebersihan dan kesehatan anak hingga vaksinasi.

“Bersihkan mainan dan permukaan yang sering disentuh dengan disinfektan. Virus EV71 resisten terhadap alkohol, maka gunakan klorheksidin atau hipoklorit 0,5 untuk disinfeksi,” ujarnya. Tonton video “Kasus Flu Singapura Meningkat di RI, Ini yang Perlu Anda Ketahui!” (Kerner/Kerner)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top