Baku –
Presiden Prabowo Subianto menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 8%. Target tersebut cukup tinggi mengingat hasil pertumbuhan ekonomi Indonesia selama ini hanya bertahan di angka 5%.
Utusan Khusus Presiden untuk Perubahan Iklim Hashim Djojohadikusumo menilai tujuan pertumbuhan ekonomi sangat penting. Bahkan, mereka meyakini pertumbuhan ekonomi sebesar 8% bisa dicapai sebelum masa kepemimpinan Prabowo pada tahun 2029.
– Saya pikir itu akan terjadi dalam 2-3 tahun, ya. – Ucapnya saat ditemui di sela-sela COP29 di Baku (Azerbaijan), Kamis (24/11/11).
Hashim mengatakan, banyaknya program pemerintah dapat membantu perekonomian Indonesia tumbuh. Diantaranya program makan bergizi gratis dan pembangunan tiga juta rumah per tahun.
“Ini akan menjadi suntikan dana yang besar, dan akan menjamin pertumbuhan ekonomi.” Dia berkata.
Misalnya saja pada program makan gratis bergizi, Hashim mencontohkan bagaimana program tersebut akan menstimulasi banyak sektor perekonomian, yang dapat menstimulasi konsumsi dengan menciptakan lapangan kerja baru dan investasi. Pasalnya, program tersebut menyasar sekitar 82 juta orang setiap harinya, mulai dari anak sekolah, anak prasekolah, dan ibu hamil.
“Program itu membutuhkan 82 juta butir telur setiap hari. Artinya, ibu-ibu dan peternak ayam bisa menjadi sumber pangan. Itu hanya contoh. Nanti ada telur, ada pasokan ayam. Daging, domba atau kambing, dan sebagainya .. perekonomian pedesaan akan hidup.” jelas Hasyim.
Selain itu, pemerintahan Prabowo juga menargetkan pembangunan tiga juta rumah per tahun. Pembangunan rumah yang melibatkan hingga 185 sektor usaha dalam proses pembangunannya diharapkan dapat membantu mendongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia.
“Contoh kita Korea Selatan, contoh kita Singapura, contoh kita Republik Rakyat Tiongkok. Dimana perumahan menyumbang 25% PDB di Tiongkok selama 35 tahun. Lalu ada program lain, program pertanian pangan. Untuk tumbuh.” Dia berkata.
“Jadi itu saja, saya yakin lebih dari 8%. Kalau saya pribadi bisa 9-9,5% perekonomian. Saya pribadi iya.” katanya. (eds/gambar)