6 Tanda Tubuh Kekurangan Vitamin A yang Jarang Disadari

Jakarta —

Vitamin A merupakan nutrisi penting yang berperan penting dalam berbagai fungsi tubuh, termasuk penglihatan, sistem kekebalan tubuh, kulit, dan kesehatan reproduksi.

Meskipun kekurangan vitamin A relatif jarang terjadi di negara-negara maju, namun hal ini masih menjadi masalah serius di negara-negara berkembang karena banyak masyarakat, terutama kelompok kurang mampu, tidak mendapatkan asupan yang cukup.

Kekurangan vitamin A dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan yang serius, mulai dari masalah penglihatan hingga komplikasi pertumbuhan dan reproduksi.

Oleh karena itu, pemahaman lebih mendalam mengenai tanda dan gejala kekurangan vitamin A penting dilakukan untuk meningkatkan kesadaran dan memberikan intervensi yang diperlukan. Berikut tanda-tanda yang mungkin mengindikasikan kekurangan vitamin A, dikutip dari Healthline.1. kulit kering

Vitamin A sangat penting untuk pembentukan dan pembaharuan sel kulit. Kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan berbagai masalah kulit, termasuk eksim yang ditandai dengan kulit kering, gatal, dan meradang.

Beberapa uji klinis menunjukkan bahwa alitretinoin, obat dengan aktivitas vitamin A, efektif dalam mengobati eksim. Dalam penelitian selama 12 minggu, pasien eksim kronis yang mengonsumsi 10-40 mg alitretinoin setiap hari mengalami penurunan gejala hingga 53%.

Meskipun kulit kering dapat disebabkan oleh berbagai faktor, salah satu kemungkinan penyebabnya adalah kekurangan vitamin A dalam jangka panjang. 2. mata kering

Masalah penglihatan, termasuk mata kering, seringkali merupakan gejala awal kekurangan vitamin A.

Dalam kasus yang ekstrim, cacat ini dapat menyebabkan kebutaan total atau kerusakan pada kornea.

Anak-anak, terutama di negara-negara dengan kandungan vitamin A rendah seperti India, Afrika dan Asia Tenggara, sangat rentan terhadap penyakit ini. Suplemen vitamin A telah terbukti memperbaiki masalah ini.

Sebuah penelitian menemukan bahwa mengonsumsi vitamin A dosis tinggi mengurangi kejadian sindrom mata kering sebesar 63 persen pada bayi dan anak-anak yang mengonsumsi suplemen tersebut selama 16 bulan. 3. Infertilitas dan sulit hamil

Vitamin A penting untuk kesehatan reproduksi pria dan wanita serta untuk perkembangan normal bayi.

Jika Anda sulit hamil, salah satu penyebabnya mungkin karena kekurangan vitamin A.

Penelitian menunjukkan bahwa tikus betina yang kekurangan vitamin A sulit hamil dan berisiko melahirkan embrio dengan cacat lahir.

Selain itu, pria dengan infertilitas mungkin membutuhkan lebih banyak antioksidan, termasuk vitamin A, karena meningkatnya stres oksidatif dalam tubuh.

Kekurangan vitamin A juga dapat meningkatkan risiko keguguran. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa wanita dengan riwayat keguguran berulang memiliki kadar vitamin A dalam darah yang lebih rendah. 4. Kegagalan pertumbuhan

Anak yang kekurangan vitamin A berisiko mengalami gangguan tumbuh kembang karena vitamin ini diperlukan untuk tumbuh kembang tubuh secara optimal.

Penelitian menunjukkan bahwa suplementasi vitamin A dapat merangsang pertumbuhan baik sebagai intervensi tunggal atau dikombinasikan dengan nutrisi lain.

Misalnya, sebuah penelitian di Indonesia menunjukkan bahwa anak-anak yang kekurangan vitamin A yang menerima suplemen dosis tinggi selama empat bulan tumbuh 0,15 inci (0,39 sentimeter) lebih tinggi dibandingkan mereka yang mengonsumsi plasebo.

Namun, tinjauan penelitian menunjukkan bahwa menggabungkan suplemen vitamin A dengan nutrisi lain mungkin memiliki efek lebih besar pada pertumbuhan. 5. Infeksi leher dan dada

Peningkatan frekuensi infeksi tenggorokan atau dada mungkin mengindikasikan kekurangan vitamin A.

Penelitian menunjukkan bahwa suplemen vitamin A dapat membantu mengatasi infeksi saluran pernapasan. Sebuah penelitian di Ekuador menunjukkan bahwa anak-anak dengan berat badan kurang yang mengonsumsi 10.000 unit internasional (IU) vitamin A per minggu memiliki tingkat infeksi saluran pernapasan lebih rendah dibandingkan dengan anak-anak yang mengonsumsi plasebo.

Namun tinjauan lain menunjukkan bahwa pada anak-anak, suplemen vitamin A meningkatkan risiko infeksi tenggorokan dan dada sebesar 8%, sehingga suplementasi hanya disarankan bagi mereka yang benar-benar kekurangan. 6. jerawat

Vitamin A berperan dalam perkembangan kulit dan juga dapat membantu mencegah atau mengobati jerawat.

Beberapa penelitian mengaitkan rendahnya kadar vitamin A dengan peningkatan risiko jerawat. Dalam sebuah penelitian, orang yang berjerawat memiliki kadar vitamin A lebih dari 80 mikrogram lebih rendah dibandingkan mereka yang tidak berjerawat.

Penggunaan vitamin A untuk mengatasi jerawat (baik topikal maupun oral) telah menunjukkan hasil yang positif, dan penelitian menunjukkan bahwa krim yang mengandung vitamin A dapat mengurangi munculnya jerawat hingga 50%.

Isotretinoin adalah bentuk vitamin A oral yang terbukti sangat efektif dalam mengobati jerawat, namun ada beberapa efek samping yang harus diwaspadai, termasuk perubahan suasana hati dan risiko cacat lahir. Simak video “Di Usia Berapa Sebaiknya Orang Rajin Menggunakan Produk Perawatan Kulit? Berikut Penjelasannya” (naf/naf)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top