Jakarta –
Telkomsel memperkenalkan Telco Verify, solusi korporat yang mengatasi masalah umum penipuan online. Faktanya, solusi autentikasi ini lebih canggih dan proses autentikasinya lebih cepat dibandingkan one-time password (OTP).
Solusi Otentikasi Telco memungkinkan otentikasi pengguna secara otomatis, yaitu otentikasi senyap, oleh pengguna ponsel. Artinya, pengguna tidak perlu khawatir memasukkan kata sandi atau kode OTP, sehingga masih memberikan ruang bagi penjahat dunia maya untuk menyusupi akun pengguna.
Vice President Teknologi Informasi dan Layanan Keuangan Digital Telkomsel Alfian Manullang mengatakan, laporan BSSN menunjukkan terdapat lebih dari 361 juta serangan siber di Indonesia yang mencakup malware, trojan, dan ransomware.
Menyikapi hal tersebut, Telkomsel fokus menyediakan layanan keamanan siber untuk mendukung dunia usaha guna menjamin keamanan data pelanggan, kata Alfian di Smart Office Telkomsel di Jakarta, Jumat (25/10/2024).
Selain itu, Alfian berharap kemampuan Telco Verify dalam memberikan keamanan digital dapat membantu mendukung transformasi digital di industri lain dengan meningkatkan keamanan dan kenyamanan layanan digital bagi pelaku bisnis di seluruh Indonesia.
Dibandingkan kode OTP, Alfian mengatakan proses Telco Verify lebih cepat hanya dua langkah, sedangkan OTP bisa empat langkah. Meski cepat, Telkomsel menjamin kehandalan Telco Verify lebih baik dibandingkan verifikasi lainnya.
Menurut Alfian, dengan cara ini Telco Verify dapat mengurangi risiko akun pengguna disusupi melalui rekayasa sosial atau pembagian kode OTP secara tidak sengaja.
Oleh karena itu, solusi yang andal dan andal ini tidak hanya mempercepat proses verifikasi, tetapi juga meningkatkan keamanan dan kenyamanan pengguna saat berinteraksi dengan layanan digital yang disediakan oleh perusahaan dari berbagai sektor, ujarnya.
Di sisi perbankan, penerapan Telco Verify memberikan dampak signifikan terhadap mitra bisnis Telkomsel seperti Bank Rakyat Indonesia (BRI). Sejak penerapan Telco Verify, BRI melihat adanya penurunan insiden rekayasa sosial (social engineering) yang signifikan pada aplikasi BRImo. Tonton video “Operator seluler khawatir dengan layanan Starlink di Indonesia” (agt/afr)