Sebelum Ada Tower BTS, Warga di Wilayah Ini Naik Bukit demi Internet

Kepulauan Anambas –

Sementara masyarakat perkotaan merasakan kecepatan jaringan 5G, masyarakat di daerah 3T (tertinggal, perbatasan, dan lebih periferal) masih kesulitan mengakses Internet untuk kebutuhan dasar seperti chatting, video call, atau panggilan telepon dengan WhatsApp.

Bahkan masyarakat di Kabupaten Kepulauan Anambas, khususnya di Desa Genting Pulur, Kecamatan Jemaja Timur, harus pergi ke desa tetangga dan mendaki gunung untuk mendapatkan koneksi internet yang lancar.

“Sebelum ada internet, kita mungkin sudah mencari sinyal di desa tetangga, bahkan mungkin mendaki gunung (bukit) untuk mencari sinyal untuk menelepon kerabat di desa tetangga,” kata Sekretaris Desa Genting Pulur, Azhari kepada ANBALI NEWS beberapa waktu lalu. waktu.

Azhari mengatakan jarak desanya dengan desa tetangga bisa mencapai 1 km. Warga yang mencari koneksi internet biasanya ingin meninggalkan anggota keluarganya yang hilang dan tinggal jauh.

“Mungkin di luar ada keluarga yang bersekolah, ada juga yang sudah tinggal di Tanjung Pinang dan (ada juga) yang bekerja di luar Desa Genting Pulur,” jelasnya.

Oleh karena itu, Dinas Informasi dan Komunikasi (Diskominfo) Kabupaten Anambas mengusulkan pembangunan lokasi tower BTS di Desa Genting Pulur kepada Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Komdigi.

“Lokasi BTS operator Telkomsel sendiri berada di dekat Desa Kuala Maras. Sedangkan di Desa Genting Pulur, pemukiman padat penduduk, sinyalnya masih belum tercover. Hanya sinyal normal dari operator Telkomsel. BAKTI akan membangun menara BTS) di Desa Genting Pulur,” kata Kepala Bidang Implementasi e-Government, Komunikasi Informasi dan Statistik, Kabupaten Kepulauan Anambas, Ronald Saroingsong.

Pada akhir tahun 2023, telah dibangun lokasi menara BTS di Desa Genting Pulur yang akan memancarkan sinyal 4G dari operator seluler XL Axiata. Pembangunan menara BTS ini menggunakan dana USO (Universal Service Obligation).

Dampak Internet bagi Warga Desa Genting Pulur

Setelah menara BTS dibangun di desanya, Azhari mengatakan perekonomian warga membaik. Meski kualitasnya kurang maksimal, warga memanfaatkan internet untuk mempromosikan penjualan online mereka.

“Jadi saat ini salah satu pemanfaatan internet bagi warga Desa Genting Pulur adalah dengan meningkatkan perekonomian penjualan online. Jadi alhamdulillah bisa memudahkan warga dalam berjualan,” jelasnya.

Bahkan, warga tidak perlu lagi pergi ke desa tetangga dan mencari sinyal di pegunungan. Kini mereka bisa melihat dengan jelas keluarga-keluarga yang jauh dari rumah.

“Alhamdulillah, hari ini kita punya internet dan kita bisa melihat wajah-wajah anggota keluarga di luar Desa Genting Pulur,” tambah Azhari.

Salah satu warga mengatakan, akses internet di kediamannya sangat bermanfaat bagi kelancaran pengelolaan usahanya. Ia memanfaatkan fitur story di WhatsApp untuk mempromosikan kue yang dibuatnya kepada pelanggan.

“Bagi saya pribadi, Internet sangat bermanfaat. Karena bisnis saya tidak bisa berjalan tanpa Internet,” kata Sulastry, pemilik brand KhanajCake.

Sekadar diketahui, sejak tahun 2012 hingga saat ini, Kabupaten Kepulauan Anambas telah menerima pembangunan 29 lokasi menara BTS yang bersumber dari dana USO.

ANBALI NEWS bersama BAKTI Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menggelar program Tapal Batas untuk meninjau pembangunan ekonomi, pariwisata, infrastruktur dan pemerataan akses Internet di daerah 3T (tertinggal, perbatasan dan terluar). Dapatkan terus berita informatif, inspiratif, unik dan menarik dari program Tapal Batas di tapalbatas.ANBALI NEWS.com! (jerawat/misalnya)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top