Jakarta –
Kementerian Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) akan bekerja sama dengan PT Permodalan Nasional Madani (PNM). Langkah tersebut bertujuan untuk mendorong peningkatan kualitas pelaku UMKM di Tanah Air.
Menteri UMKM Maman Abdurrahman menjelaskan PMN sebagai badan usaha yang fokus pada pemberdayaan masyarakat lapisan terbawah merupakan contoh baik bagi pemerintah dalam upayanya mengembangkan kualitas hidup UMKM.
Untuk itu, Kementerian UMKM bersedia berkolaborasi erat dengan PNM untuk memaksimalkan upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat umum. Hal itu diungkapkannya saat bertemu dengan warga dan klien PNM di Jakarta hari ini.
“Saya yakinkan keberadaan Kementerian UMKM untuk bersinergi menyukseskan organisasi PNM ke depan,” kata Maman dalam keterangan tertulis, Jumat (8/11/2024).
Lebih lanjut Maman mengapresiasi langkah PNM dalam memberdayakan masyarakat sehingga mampu menggaet 15 juta pelanggan. Menurutnya, kontribusi PNM terhadap perekonomian masyarakat sangat bermanfaat dan patut untuk terus ditingkatkan.
“Ini membuktikan kita harus melindungi pengambil PNM karena bukan sekedar aset biasa, tapi aset terpenting negara dan bersentuhan langsung dengan masyarakat lapisan bawah,” jelasnya.
Maman menegaskan kesiapannya menyukseskan program besar Presiden Prabowo Subiano untuk meningkatkan perekonomian rakyat dengan berbagai kebijakan yang pro.
Menurutnya, UMKM merupakan motor penggerak perekonomian masyarakat yang terbukti mampu bertahan dalam krisis seperti pandemi Covid-19 sehingga perekonomian Indonesia tidak terlalu terpuruk.
“Ada narasi lebih besar yang selalu dibawakan oleh Presiden Prabowo, yaitu ekonomi kerakyatan. Presiden ingin setiap kebijakannya mempertimbangkan aspek kepentingan rakyat. jelas Maman.
Untuk itu, ke depan Kementerian UMKM siap menjalin kemitraan erat dengan PNM dalam mewujudkan misi besar pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Bersama PNM, Maman yakin percepatan peningkatan kelas UMKM bisa terwujud dengan lebih mudah.
Dalam upaya memperlancar perkembangan UMKM agar bisa naik skala, akan dikelompokkan berdasarkan sektor usahanya. Untuk itu, Kementerian UMKM akan membuat aplikasi Diner yang diharapkan mampu menyatukan seluruh platform sektor UMKM.
“Saat ini saya yakin dari 15 juta (pelanggan) itu ada banyak. Nanti kami coba integrasikan dengan SIDT (Sistem Informasi Data Tunggal). Kami akan mendiagnosis, kemudian menangani apa dan di mana UMKM menghadapi permasalahan dan kendalanya,” kata Maman.
Maman berharap mendapat masukan dari PNM atau pemangku kepentingan lainnya untuk memperbaiki ekosistem UMKM di Indonesia. Ia berharap melalui koordinasi dan komunikasi yang baik dengan berbagai negara, dapat dilakukan upaya bersama untuk mengembangkan UMKM sebagai kekuatan ekonomi Indonesia.
“Insyaallah kawan-kawan kita ngobrol, kalau ada saran silahkan (kirim). Bagi saya kita semua sama, kita setara,” kata Maman.
Di tempat yang sama, Dirjen PNM Arif Mulyadi menegaskan siap mendukung pendataan berbagai jenis usaha yang akan dilakukan Kementerian UMKM.
“Saat ini kami memiliki data aktif 15,2 juta pelaku usaha ultra mikro, dan jika dijumlahkan jumlah nasabah yang kami layani menjadi 21,2 juta nasabah. Kami berharap data ini semakin melengkapi kebutuhan data yang dibutuhkan Kementerian UMKM,” kata Arif Mulyadi.
Ia menambahkan, kedatangan Menteri UMKM di PNM semakin menambah semangat insan PNM dalam memberdayakan UMKM melalui pendanaan dan dukungan berkelanjutan.
“Perlu ditegaskan, dalam pemberian permodalan PNM selalu dibarengi dengan program pendampingan yang kita sebut dengan program pengembangan kapasitas usaha,” pungkas Arif Moulyadi.
Saksikan video “PNM Awards Institute for Economic Empowerment of Economic Women” (anl/ega).