Jakarta –
Sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa rasa syukur dapat membantu seseorang hidup lebih lama dan mengurangi risiko penyakit jantung. Penelitian tersebut dipublikasikan di JAMA Psychiatry pada 3 Juli 2024.
Penelitian ini melibatkan lebih dari 49.000 perawat wanita dengan usia rata-rata 79 tahun. Responden diminta untuk menguji “bersyukur” melalui kuesioner enam pertanyaan pada tahun 2016.
Mereka yang memiliki tingkat rasa syukur yang tinggi memiliki risiko kematian 9% lebih rendah dibandingkan mereka yang memiliki tingkat rasa syukur yang rendah. Kematian yang dimaksud adalah kematian karena sebab apa pun, termasuk penyakit jantung, kanker, dan penyakit neurodegeneratif.
“Syukur itu luar biasa. Ini bagus untuk kebahagiaan, bagus untuk mengobati gejala depresi ringan, bagus untuk meningkatkan kesehatan, bagus untuk mencegah kematian dini. Ini adalah sesuatu yang bisa dilakukan siapa pun,” kata penulis studi, Dr. Tyler Vander Weel dari Harvard School of Public Health T. H. Chan di Boston, dikutip CNN, Rabu (16/10/2024).
Selama tiga tahun masa tindak lanjut penelitian ini, 4.608 responden meninggal. Sebanyak 2.153 di antaranya adalah perempuan yang melaporkan tingkat rasa syukur yang tinggi.
Saat ini, 1.273 kematian terjadi pada perawat tingkat menengah, dan 1.182 kematian terjadi pada responden yang melaporkan tingkat rasa syukur yang tinggi.
Studi tersebut juga menemukan bahwa mereka yang lebih bersyukur adalah mereka yang berusia lebih muda, memiliki pasangan, dan berpartisipasi dalam organisasi sosial atau keagamaan. Mereka juga tampak lebih sehat.
“Saya pikir hal-hal yang berjalan baik dalam hidup, apakah itu kesehatan atau kehidupan sosial, meningkatkan rasa syukur,” kata Vander Weel.
Para ahli tidak terkejut dengan hasil penelitian tersebut. Dikatakan bahwa emosi positif seperti rasa syukur sangat bermanfaat bagi kesehatan manusia.
Banyak rasa syukur dikaitkan dengan peningkatan kesehatan fisik, seperti sistem kekebalan yang lebih kuat, penurunan tekanan darah, dan efek menguntungkan pada jantung. Mereka yang lebih bersyukur juga cenderung mendapatkan tidur malam yang lebih nyenyak, serta tingkat kecemasan dan depresi yang lebih rendah.
Para penulis mencatat bahwa penelitian ini pertama kali dilakukan pada wanita lanjut usia di Amerika Serikat. Diperlukan lebih banyak penelitian untuk menguji model manusia lainnya tentang efek rasa syukur dan umur panjang. Tonton Video: Pentingnya Pemeriksaan Jantung Bagi Anisa Pohan (avk/naf)