Jakarta –
Industri otomotif Indonesia sedang mengalami pendarahan tahun ini. Meski banyak bermunculan merek-merek baru, penjualan kendaraan bermotor khususnya kendaraan roda empat malah anjlok.
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) merevisi target penjualan mobil pada 2024. Sebelumnya, penjualan mobil pada tahun ini diperkirakan sebesar 1,1 juta unit. Namun karena pasar sedang lesu, Gaikindo merevisi targetnya menjadi 850.000 unit.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengakui industri otomotif Indonesia kurang baik tahun ini. Menurut Agus, penyebabnya adalah rendahnya daya beli.
“Faktanya sektor otomotif saat ini sedang mengalami tekanan, harus kita akui. Ada berbagai teori mengapa sektor otomotif mengalami tekanan, namun menurut saya akibat utamanya adalah karena lesunya pasar. bilangnya karena masalah politik, tunggu pemilu presiden, menurut saya itu bukan penyebab utamanya. Menurut saya penyebab utamanya adalah lesunya pasar, artinya data pembelian sedang melemah,” Agus kata selama pembukaan pameran otomotif Gaikindo Jakarta Auto Week 2024. (GJAW) di ICE, BSD, Tangerang, Jumat (22/11/2024).
Agus memahami alasan Gaikindo harus merevisi target penjualan mobil tahun ini. Namun, lemahnya penjualan mobil tahun ini diperkirakan akan berdampak negatif.
“Pemerintah memandang sektor otomotif sangat penting. Perannya sangat penting dalam pertumbuhan ekonomi, memberikan kontribusi terhadap PDB, khususnya PDB manufaktur. Keterlibatan keterkaitan ke belakang dan ke depan sangat penting. industri otomotif sangat penting. Sebut saja partisipasi banyak IKM sebesar 70 persen, artinya rantai pasok mampu memenuhi kebutuhan dari dalam negeri.
Industri otomotif juga membuka banyak lapangan kerja. Agus meminta, meski kondisi industri otomotif sedang tidak baik, sebaiknya tidak ada pemutusan hubungan kerja (PHK) bagi pekerja industri otomotif.
“Saat kami menghadapi COVID, komunikasi kami dengan Gaikindo sangat baik dan semua yang diharapkan pemerintah bisa dilakukan oleh Gaikindo. Misalnya saja saat itu saya minta Gaikindo tidak melakukan PHK. Di sektor otomotif selama COVID tidak ada PHK. Jadi dengan adanya COVID tidak ada PHK, sekarang dengan tekanan yang luar biasa, tidak boleh ada PHK,” tegasnya. Agus. Saksikan video “Menunggu Solusi PHK Pekerja dan Tuntutan Upah” (rgr/dry)